Bangkalan (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur, Rabu, mengkoordinasikan teknis penanganan kekeringan dan kelangkaan air bersih yang mulai melanda sejumlah desa di wilayah itu pada kemarau kali ini.

Rapat koordinasi penanganan kekeringan ini digelar di Aula Diponegora Pemkab Bangkalan dan dipimpin langsung oleh Bupati Bangkalan Moh Makmun Ibnu Fuad.

"Rapat koordinasi tahap pertaman ini, untuk melakukan pendataan, yang valid mengenai jumlah desa yang mengalami kekeringan," katanya.

Dengan pendataan yang valid, maka bantuan air bersih yang hendak disalurkan bisa tepat sasaran. 

Ia menejalaskan, dalam penanggulangan kekeringan ini, Pemkab Bangkalan menetapkan tiga kategori, yakni kategori kering kritis, kering langka, dan kering langka terbatas. 

"Jadi desa yang mengalami kekeringan yang cukup parah, akan diprioritaskan terlebih dahulu, tentunya distribusi air juga akan diperbanyak," ungkapnya. 

Maka dari itu, lanjut "Momon", sapaan karib Bupati Moh Makmun Ibnu Fuad ini, usai pendataan, nantinya akan digelar rakor tahap kedua. Baru kemudian penyaluran bantuan bisa langsung dilaksanakan ke masing-masing desa. 

"Selain droping air, kami juga telah melakukan upaya pembuatan sumur bor," ucapnya. 

Menurutnya, berdasarkan data Dinas Pertambangan dan Energi dari tahun 2003 hingga 2015, Pemkab Bangkalan telah membuat sumur bor sebnyak 83 unit yang tersebar di 67 desa. Perinciannya, di masing-masing 1 hingga 2 sumur air bersih. 

"Tentunya anggaranya, bersumber dari APBD, dan dana sharing dari Provinsi Jawa Timur dan pemerintah pusat," terangnya.

Sementar itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bangkalan Wahid Hidayat, bila mengacu pada pengelaman tahun lalu, jumlah desa yang rawan kekeringan sekitar 100 desa yang tersebar di 17 kecamataan. 

"Yang tidak kering cuma 1 kecamatan, yakni kecamatan kota Bangkalan," katanya.

Nantinya, sambung dia, penyaluran bantuan akan menggunakan 10 mobil Tangki, dengan kapasitas 4.000 liter per tangki, meliputi 7 tangki milik PDAM, 2 tangki milik Dinsosnakertaran, dan 1 tangki sisanya milik Dinas Pekerjaan Umum dan Ciptakarya. 

"Tiap hari, akan dilakukan droping air, tentunya secara bergiliran ke masing-masing desa," katanya.

Rapat koordinasi tentang penanggulangan kekeringan dan kelangkaan air bersih itu dipimpin langsung oleh Bupati Bangkalan Moh Makmun Ibnu Fuad dan di hadiri seluruh SKPD, dan para camat di 18 kecamatan di Kabupaten Bangkalan. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015