Surabaya (Antara Jatim) - Sekitar 11 paangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah menjalini tes kesehatan sebagai syarat maju pilkada seretnak 2015 di Graha Amerta RSUD dr. Soetomo Kota Surabaya, Selasa.

Kasi pelayanan Khusus RSUD Dr. Soetomo Dr. Edi Suyanto, mengatakan pemeriksaan kesehatan ini tidak hanya diikuti Cawali-Cawawali Surabaya, melainkan calon kepala daerah dari daerah lain di Jawa Timur.
    
"Ada sebanyak 11 pasangan calon Kepala daerah dan wakilnya yang mengikuti tes kesehatan. Mereka berasal dari Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Kabupaten Mojokerto, Ngawi, Tuban, Lamongan, Gresik, Sumenep, Kota Pasuruan dan Kota Surabaya," katanya.
    
Sesuai tahapan, lanjut dia, pemeriksaan fisik bagi Calon Kepala Daerah dan Wakilnya di RSUD Dr Soetomo Surabaya dilaksanakan pada Selasa ini, sedangkan tes kejiwaan pada Rabu (29/7).
    
"Yang paling susah itu tes kejiwaan, besok Rabu (29/7). Selain pemeriksaan juga ada wawancara," ujarnya.
    
Edi mengaku dalam pemeriksaan kesehatan seluruh calon kepala daerah dan wakil kepala daerah se-Jawa Timur melibatkan seluruh dokter spesialis di RSUD Dr. Soetomo.  "Melibatkan dokter spesialis di sini. Ada spesialis paru, penyakit syarat, mata dan sebagainya," katanya.
    
Ia memperkirakan tenaga dokter yang terlibat dalam pemeriksaan kesehatan para calon kepala daerah dan wakil kepala daerah sekitar 30 orang.
    
Pada saat melakukan tes kesehatan, Tri Rismaharini mengatakan, pemeriksaan fisik yang dijalani meliputi pwmweikan mata, telinga, jantung dan syaraf, serta beberapa tes lainnya. Meski beberapa tes telah diiikuti, namun ia mengaku belum mengetahui hasilnya.
    
"Tidak tahu, yang tahu sehat kan dokter. Masak aku," katanya.
    
Sementara itu, Calon Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengaku, tidak ada persiapan dalam menjalani tes kesehatan. Sebelum tes, ia hanya memperbanyak waktu istirahat.
    
"Tidak ada persiapan. Cuma, kalau biasanya tidurnya pukul 02.00 WIB,  tadi malam jam 24.00 WIB," katanya.
    
Whisnu mengatakan, tidak ada kendala dalam mengikuti serangkaian tes. Para dokter yang memeriksanya juga tak ada anjuran khusus. "Semua lancar. Saran dokter suruh banyak makan," katanya.
    
Dari beberapa tahapan tes, ia mengaku, yang paling lama dijalani adalah "treadmill", sekitar 10 menit. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015