Surabaya (Antara Jatim) - Komisi Pelayanan Publik (KPP) Jawa Timur mengingatkan posko pengaduan di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo jangan sampai kosong meski saat ini aktivitas penerbangan sudah dibuka dan mulai normal.

"Jangan sampai tak ada petugas di posko pengaduan untuk selalu memberikan informasi terbaru, khususnya mengenai debu dari abu vulkanik Gunung Raung," ujar Komisioner KPP Jatim Immanuel Yosua di Surabaya, Minggu.

Menurut dia, berpengaruhnya aktivitas penerbangan di Bandara Juanda membuat calon penumpang trauma dan berpikir dua kali untuk menggunakan pesawat terbang saat arus balik Lebaran kali ini.

Karena itu, kata dia, pihak pengelola maupun instansi terkait lainnya harus terbuka atau transparan memberikan informasi kepada masyarakat tentang perkembangan terbaru aktivitas di bandara.

"Kalau bisa ditambah poskonya dan menyiagakan petugas tambahan. Tidak itu saja, tenaga kesehatan juga harus ada di sana sebagai antisipasi calon penumpang yang mengalami gangguan kesehatan di bandara," ucapnya.

Ia mengatakan, masih siaganya status Gunung Raung di Banyuwangi membuat segala kemungkinan, seperti pergerakan debu abu vulkanik mengancam penerbangan dan dikhawatirkan kembali mengganggu lalu lintas udara.

"Pengelola jangan berhenti berkoordinasi. Petugas keamanan juga harus siap mengantisipasi segala kemungkinan terjadi," kata pria berkaca mata tersebut.

Kepada manajemen maskapai, lanjut dia, diharapkan terus mengoptimalkan kesiapan "refund" atau perpindahan tiket, mengingat masih adanya kemungkinan penutupan bandara karena kondisi alam yang tidak mungkin bisa terhindarkan.

"Termasuk pengalihan moda transportasi dari angkutan udara ke angkutan darat. Angkasa pura dan maskapai wajib memikirkan kemudahan calon penumpang," kata kepala divisi sosialisasi tersebut.

Sebelumnya, Bandara Juanda sempat ditutup akibat debu dari abu vulkanik Gunung Raung selama hampir 20 jam, yakni pada Kamis (16/7) pukul 13.30 WIB dan baru dibuka keesokan harinya pukul 09.00 WIB.

Akibat insiden tersebut, aktivitas penerbangan dari 16 maskapai terganggu dan menyebabkan lebih dari 27 ribu calon penumpang tak bisa melanjutkan perjalanannya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015