Jember (Antara Jatim) - Inflasi di Kabupaten Jember pada bulan Juni 2015 sebesar 0,20 persen merupakan inflasi terendah se-Jawa Timur dan secara tahunan inflasi daerah ini sebesar 5,69 persen.
     
"Angka inflasi Jember pada bulan Juni juga lebih rendah dibandingkan inflasi Jatim sebesar 0,45 persen dan inflasi secara nasional sebesar 0,54 persen," kata Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jember, M. Lukman Hakim, di Kantor Bank Indonesia Jember, Senin.

Menurutnya, inflasi dipicu oleh  kelompok bahan makanan sebesar 0,03 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (0,58 persen), kelompok perumahan, listrik, air dan gas (0,14 persen).

Kemudian kelompok sandang (0,15 persen), kelompok kesehatan (0,38 persen) dan kelompok transportasi, komudinasi dan jasa keuangan (0,22 persen).

Berdasarkan jenisnya, lanjut dia, 10 komoditas penyumbang inflasi tertinggi pada Juni 2015 adalah bensin, rokok kretek filter, telur ayam ras, tempe, daging ayam kampung, gula pasir, melon, pisang, apel dan genteng.

"Sedangkan 10 komoditas yang memiliki andil terhadap penurunan harga tertinggi yakni jeruk, tomat sayur, daging ayam ras, teri, bumbu masak jadi, dan  tongkol," tuturnya.

Pada bulan Juni 2015, seluruh kabupaten/kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Surabaya sebesar 0,54 persen, diikuti oleh Probolinggo (0,44 persen), Malang (0,38 persen), Sumenep (0,38 persen), Madiun (0,32 persen), Kediri (0,26 persen), Banyuwangi (0,26 persen) dan terendah di Jember sebesar 0,20 persen.

"TPID memprediksi inflasi Jember pada bulan Juli 2015 cukup tinggi karena ada momentum Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah," ucap Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember itu.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015