Trenggalek (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur melibatkan petugas bank saat melakukan pemeriksaan uang di sejumlah agen penukaran uang baru yang banyak bermunculan di daerah itu guna mengantisipasi peredaran uang palsu.
    
Koresponden Antara di Trenggalek, Jumat melaporkan, pemeriksaan dilakukan petugas dengan menyisir jalan-jalan protokol yang banyak terdapat jasa penukaran uang baru.
    
Seorang petugas perempuan dari salah satu bank pemerintah yang turut serta dalam kegiatan inspeksi mendadak itu kemudian mengambil acak sampel uang kertas baru pecahan Rp20 ribu, Rp10 ribu serta Rp5 ribu yang ada di keranjang milik masing-masing agen penukaran uang baru.
    
Setelah dipastikan asli dengan melihat hologram dan benang emas pada bagian dalam uang kertas tersebut, uang dikembalikan dan operasi dilanjutkan ke beberapa agen jasa penukaran uang lainnya, mulai dari jalan Panglima Sudirman hingga alun-alun setempat.
    
Tak hanya itu, beberapa lembar uang juga diperiksa menggunakan alat khusus untuk memeriksa hologram, pita pengaman dan serta lambang resmi Bank Indonesia (BI).
    
"Ciri uang asli itu kalau diraba terasa kasar, terdapat ada garis (pita) pengaman, dana ada gambar pahlawan saat diterawang. Itu cara praktis mengenali uang kertas," terang petugas bank BRI, Maratus Sholihah.
    
Ia meminta kepada penyedia jasa penukaran uang agar memeriksa terlebih dahulu keaslian uang sebelum ditukar.
    
Maratus Sholihah juga mengingatkan pihak agen tersebut agar tidak menukarkan uang selain di bank resmi.
    
"Kami periksa hal-hal terkait upal. Salah satunya siang hari ini (kemarin). Ini untuk antisipasi peredaran uang palsu," ungkap Kasubag Humas Polres Trenggalek, Ipda Adit Suparno.
    
Dikatakan Adit, uang palsu bisa beredar dalam berbagai modus. Salah satunya diselipkan dalam uang baru yang banyak diminati untuk Lebaran.
    
Oleh karena itulah, lanjut dia, pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, tak hanya beberapa lembar untuk sampel.
    
"Jadi memang patut diwaspadai masyarakat karena upal diduga bisa terselip di antara uang baru yang ditukarkan," katanya.
    
Kendati tidak ditemukan uang palsu, Adit memastikan polisi bersama petugas bank akan rutin melakukan pemeriksaan secara berkala. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015