Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi Jawa Timur menyiapkan skenario berupa pengalihan trayek jika terjadi penumpukan penumpang saat masa arus mudik dan balik Lebaran 2015.
"Sudah ada skenario yang disiapkan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi penumpukan maupun keterlambatan demi lancarnya arus mudik," ujar Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Jatim Wahid Wahyudi kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, jumlah penumpang yang diprediksi meningkat pada tahun ini membuat petugas di lapangan bekerja ekstra dan menyiapkan strategi dengan harapan membuat pemudik nyaman.
Dari data yang dimiliki Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi setempat, sebanyak 7.156.090 orang mudik pada Lebaran 2014.
Sedangkan, tahun ini diperkirakan angka pemudik di Jatim akan naik 5,23 persen atau sebanyak 7.530.301 orang pulang ke kampung halamannya.
Skenario yang disiapkan antara lain mengubah trayek bus dari jalur utama menuju jalur lain yang membutuhkan kendaraan lebih banyak akibat menumpuknya penumpang.
Misalnya, kata dia, trayek Surabaya ke Madiun sudah habis, tapi penumpangnya masih membutuhkan, tapi di satu sisi jurusan Surabaya-Madura masih tersisa trayeknya dan penumpang sudah sepi.
"Nah, bus trayek Surabaya-Madura bisa dialihkan ke trayek Surabaya-Madiun karena memang penumpang sangat membutuhkan. Begitu juga trayek lain yang membutuhkan," katanya.
Menurut dia, penumpukan penumpang terjadi bukan karena tidak cukup atau kekurangan angkutan bus, melainkan terlambat masuk terminal akibat padat dan macetnya jalan raya, khususnya jalur mudik.
Pada musim arus mudik dan balik 2015, moda transportasi darat yang tersedia sebanyak 5.634 bus reguler, yang terdiri dari 1.810 bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan 3.824 bus antarkota dalam provinsi (AKDP).
Jika tidak mampu, lanjut Wahid, pihaknya juga telah menyiapkan bus pariwisata sebanyak 1.863 bus yang siap dihubungi kapan saja (on call).
Tidak itu saja, Dishub dan LLAJ juga menyiapkan sebanyak 6.103 unit MPU/mikro AKDP, 1.046 unit taksi, 222 unit angkutan antarjemput dan 200 unit angkutan sewa. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Sudah ada skenario yang disiapkan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi penumpukan maupun keterlambatan demi lancarnya arus mudik," ujar Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Jatim Wahid Wahyudi kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, jumlah penumpang yang diprediksi meningkat pada tahun ini membuat petugas di lapangan bekerja ekstra dan menyiapkan strategi dengan harapan membuat pemudik nyaman.
Dari data yang dimiliki Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi setempat, sebanyak 7.156.090 orang mudik pada Lebaran 2014.
Sedangkan, tahun ini diperkirakan angka pemudik di Jatim akan naik 5,23 persen atau sebanyak 7.530.301 orang pulang ke kampung halamannya.
Skenario yang disiapkan antara lain mengubah trayek bus dari jalur utama menuju jalur lain yang membutuhkan kendaraan lebih banyak akibat menumpuknya penumpang.
Misalnya, kata dia, trayek Surabaya ke Madiun sudah habis, tapi penumpangnya masih membutuhkan, tapi di satu sisi jurusan Surabaya-Madura masih tersisa trayeknya dan penumpang sudah sepi.
"Nah, bus trayek Surabaya-Madura bisa dialihkan ke trayek Surabaya-Madiun karena memang penumpang sangat membutuhkan. Begitu juga trayek lain yang membutuhkan," katanya.
Menurut dia, penumpukan penumpang terjadi bukan karena tidak cukup atau kekurangan angkutan bus, melainkan terlambat masuk terminal akibat padat dan macetnya jalan raya, khususnya jalur mudik.
Pada musim arus mudik dan balik 2015, moda transportasi darat yang tersedia sebanyak 5.634 bus reguler, yang terdiri dari 1.810 bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan 3.824 bus antarkota dalam provinsi (AKDP).
Jika tidak mampu, lanjut Wahid, pihaknya juga telah menyiapkan bus pariwisata sebanyak 1.863 bus yang siap dihubungi kapan saja (on call).
Tidak itu saja, Dishub dan LLAJ juga menyiapkan sebanyak 6.103 unit MPU/mikro AKDP, 1.046 unit taksi, 222 unit angkutan antarjemput dan 200 unit angkutan sewa. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015