Surabaya (Antara Jatim) - Kebutuhan air susu ibu (ASI) untuk bayi kembar lima dari pasangan Hari Saputra (32 tahun) dan Nia Rachmawati (32 tahun) yang kini masih dalam perawatan intensif di RSUD dr. Soetomo Surabaya mengalami peningkatan.

Salah satu tim neonatologi RSUD Soetomo, dr Agus Harianto, SpAK, di Surabaya, Kamis, mengatakan perkembangan lima bayi saat ini membaik dan sudah mengalami peningkatan dalam kebutuhan ASI.

"Jika sebelumnya hanya menghabiskan ASI 2 cc per bayi, kini sudah habis 5 cc ASI perbayi dalam seharinya. Berat badan juga mengalami peningkatan," ujarnya.

Menurut dia, sudah ada donator ASI yang bersedia memberikan ASI kepada lima bayi kembar tersebut. Namun demikian, pihak rumah sakit menyerahkan sepenuhkan keputusan menerima donator ASI kepada orang tua bayi.

Kendati kondisi lima bayi relatif stabil, namun Agus mengatakan, bahwa masa sekarang ini masih dalam masa gawat. Masa gawat baru bisa terlewati setelah 40 minggu.

Selain itu, lanjut dia, kondisi berat badan bayi dikatakan baik jika sudah mencapai minimal 2 kilogram sampai 2,5 kilogram. "Kalau berat badan sudah baik, maka kemungkinan bisa perawatan di rumah," katanya.   

Agus mengatakan kondisi bayi kembar lima yang dilahirkan pada  19 Juni 2015 menunjukkan perkembangan positif. Tim dokter nenatologi memiliki cara khusus unutk menangani lima bayi prematur hasil inseminasi itu, di antaranya dengan meciptakan suasana pada bayi seperti masih dalam kandungan.

Salah satunya, dengan memperdengarkan lantunan ayat-ayat suci Al Quran dan musik klasik. "Kami mencoba membuat suasana di luar itu seperti masih di dalam rahim. Setiap incubator diberi MP3 berisi lantunan ayat-ayat  suci Al-Quran. Ternyata hasilnya positif, masing-masing bayi bisa mendengar dengan menunjukkan renpons positif," ujar

Sementara itu, ayah lima bayi, Hari Saputra mengaku jika diminta oleh dokter untuk mencarikan Mp3. Seketika dia langsung mencari lima Mp3 sekaligus yang sudah terisi lantunan ayak-ayak suci Al Quran dan beberapa musik klasik.

"Apapun perintah dokter asal demi kabaikan anak saya, saya perjuangkan. Mahon doanya," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015