Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mulai mensurvei jalan yang memiliki potensi rawan kecelakaan lalu lintas dan macet, sebagai antisipasi mengamankan para pemudik pada Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijiriyah.
"Survei jalan rawan laka dan macet sudah kami mulai sejak Minggu (21/6)," jelas Kepala Bidang Hubungan Darat Dishub Bojonegoro Suhartono, di Bojonegoro, Rabu.
Ia menjelaskan survei sudah dilaksanakan di sepanjang jalan raya di wilayah barat mulai Kecamatan Margomulyo, yang berbatasan dengan Ngawi, menuju Padangan, juga ke arah Bojonegoro.
Di jalan raya Margomulyo ke arah Padangan, jelas dia, jalan raya cukup lebar, karena merupakan jalan yang baru diperbaiki dengan sistem beton.
"Kami justru mewaspadai jalan raya yang lebar, sebab rawan kecelakaan, sehingga akan ditempatkan petugas di sejumlah titik," jelasnya.
Begitu pula, katanya, jalur jalan raya Padangan-Bojonegoro, juga cukup bagus dan lebar, sehingga rawan kecelakaan lalu linas. Selain itu, juga di beberapa ruas jalan, seperti di Kecamatan Kalitidu, dan Padangan, terdapat pasar tumpah yang rawan menimbulkan kemacetan.
Di wilayah timur, lanjut dia, di sepanjang jalan raya Bojonegoro menuju Kecamatan Baureno, terdapat sejumlah ruas jalan yang bergelombang, antara lain, di Kecamatan Balen, km 11-12,5, Baureno km 32,5.
"Di sepanjang jalan raya di wilayah timur, juga terdapat pasar tumpah, mulai di Kecamatan Kapas, dan Sumberrejo," jelasnya.
Dishub, katanya, juga melakukan survei di jalan raya dari Bojonegoro ke arah Nganjuk, yang juga banyak ditemui sejumlah ruas jalan yang bergelombang dan menimbulkan kemacetan.
"Sebagai peringatan kepada pemakai jalan kami memasang tanda peringatan dengan memasang lampu kuning di sejumlah jalan raya yang rawan kecelakaan lalu lintas," tuturnya.
Yang jelas, menurut dia, hasil survei di ruas jalan di wilayahnya, yang menjadi jalur mudik akan dibahas bersama dengan berbagai instansi terkait, seperti kepolisian resor (polres),juga lainnya.
"Pembahasan untuk menentukan langkah-langkah mengamankan daerah yang rawan kecelakaan lalu lintas dan rawan menimbulkan kemacetan lalu lintas," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Survei jalan rawan laka dan macet sudah kami mulai sejak Minggu (21/6)," jelas Kepala Bidang Hubungan Darat Dishub Bojonegoro Suhartono, di Bojonegoro, Rabu.
Ia menjelaskan survei sudah dilaksanakan di sepanjang jalan raya di wilayah barat mulai Kecamatan Margomulyo, yang berbatasan dengan Ngawi, menuju Padangan, juga ke arah Bojonegoro.
Di jalan raya Margomulyo ke arah Padangan, jelas dia, jalan raya cukup lebar, karena merupakan jalan yang baru diperbaiki dengan sistem beton.
"Kami justru mewaspadai jalan raya yang lebar, sebab rawan kecelakaan, sehingga akan ditempatkan petugas di sejumlah titik," jelasnya.
Begitu pula, katanya, jalur jalan raya Padangan-Bojonegoro, juga cukup bagus dan lebar, sehingga rawan kecelakaan lalu linas. Selain itu, juga di beberapa ruas jalan, seperti di Kecamatan Kalitidu, dan Padangan, terdapat pasar tumpah yang rawan menimbulkan kemacetan.
Di wilayah timur, lanjut dia, di sepanjang jalan raya Bojonegoro menuju Kecamatan Baureno, terdapat sejumlah ruas jalan yang bergelombang, antara lain, di Kecamatan Balen, km 11-12,5, Baureno km 32,5.
"Di sepanjang jalan raya di wilayah timur, juga terdapat pasar tumpah, mulai di Kecamatan Kapas, dan Sumberrejo," jelasnya.
Dishub, katanya, juga melakukan survei di jalan raya dari Bojonegoro ke arah Nganjuk, yang juga banyak ditemui sejumlah ruas jalan yang bergelombang dan menimbulkan kemacetan.
"Sebagai peringatan kepada pemakai jalan kami memasang tanda peringatan dengan memasang lampu kuning di sejumlah jalan raya yang rawan kecelakaan lalu lintas," tuturnya.
Yang jelas, menurut dia, hasil survei di ruas jalan di wilayahnya, yang menjadi jalur mudik akan dibahas bersama dengan berbagai instansi terkait, seperti kepolisian resor (polres),juga lainnya.
"Pembahasan untuk menentukan langkah-langkah mengamankan daerah yang rawan kecelakaan lalu lintas dan rawan menimbulkan kemacetan lalu lintas," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015