Surabaya (Antara Jatim) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap mendirikan dapur umum untuk membantu konsumsi peserta muktamar guna mendukung sukses Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur, 1-5 Agustus 2015.

"TNI akan berkoordinasi dengan panitia, danrem dan kapolres agar distribusi konsumsi berjalan lancar," kata Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko dalam keterangan pers Kapenrem 082/CPYJ Mayor Arm Imam Duhri yang diterima Antara di Surabaya, Selasa.

Selain dalam bentuk pengamanan, TNI siap mendukung muktamar dengan membangun dapur umum.

"Sesuai dengan amanat Gus Ipul (Wakil Gubernur Jatim yang juga Ketua Panitia Daerah Muktamara NU, red.)  maka anggota kami siap mendirikan dapur umum," katanya.

Saat mendampingi Gubernur dan Forpimda Jatim meninjau lokasi muktamar di Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Jombang (22/6), ia mengatakan lokasi dapur umum kemungkinan akan dipusatkan di Koramil atau Markas Kodim Jombang.

"Untuk teknis pendistribusian makanan, TNI akan berkoordinasi dengan panitia. Tugas kita hanya memasak dan membungkus makanan. Kita juga siagakan dokter dan beberapa unit mobil ambulans," katanya.

Menurut dia, sejarah mencatat TNI dan NU selalu bersama-sama sejak masa penjajahan dan menumpas pemberontakan Gerakan 30 September. Ketika itu, TNI dan NU bahu-bahu menjaga kesatuan NKRI.

"TNI tidak mungkin meninggalkan NU. Sejak lama kita bersama, maka saat ini sangat senang bisa mendukung acara muktamar NU," katanya didampingi Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Irham Waroihan.

Ia mengatakan situasi kondusif suatu daerah ditentukan oleh keguyuban aparat bersama segenap elemen masyarakat.

Oleh karena itu, pihaknya siap dengan sebanyak pasukan pengamanan yang dibutuhkan panitia Muktamar NU.

Sementara itu, Kodim 0812/Lamongan mengadakan Latihan Posko-1 (Pos dan Komando) untuk melatihkan prosedur hubungan komandan dan staf dalam menghadapi masalah kewilayahan yang dihadapkan pada potensi ancaman yang paling mungkin di wilayah kodim tersebut, yakni permasalahan Banjir Sungai Bengawan Solo.

"Mekanisme hubungan kerja antarinstansi memang perlu dipahami bersama, sehingga dapat meningkatkan sinergitas antara sesama potensi yang ada di wilayah, terutama dalam menghadapi bahaya banjir Bengawan Solo yang memang menjadi langganan tahunan bagi masyarakat Lamongan," kata Bupati Lamongan Fadeli saat menghadiri pembukaan latihan di makodim setempat (23/6). (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015