Jember (Antara Jatim) - Sejumlah sekolah menengah atas dan sederajat yang menjadi favorit di Kabupaten Jember, Jawa Timur, diserbu pendaftar pada hari pertama penerimaan peserta didik baru (PPDB) di kabupaten setempat, Senin.
Pantauan di lapangan, SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 dipadati ratusan siswa yang didampingi oleh orang tuanya untuk mengambil formulir di sekolah setempat.
"Jumlah peserta yang mengambil formulir di SMA Negeri 2 Jember pada hari pertama sebanyak 579 peserta, namun peserta yang langsung mengembalikan formulir sebanyak 424 orang," kata Humas SMA Negeri 2 Jember, M. Edi Suyanto, di Jember.
Menurut dia, jumlah pagu siswa yang diterima di SMA Negeri 2 masih belum turun dari Dinas Pendidikan Jember karena biasanya pagu tersebut disesuaikan dengan jumlah banyaknya peserta yang mendaftar di sekolah setempat.
"Berdasarkan tahun lalu, jumlah siswa yang diterima di SMA Negeri 2 sebanyak 360 siswa atau 10 kelas, dengan masing-masing kelas berisi 36 siswa. Kami masih belum tahu apakah tahun ini sama dengan tahun lalu atau tidak," katanya.
Edi mengatakan animo masyarakat yang mendaftarkan anaknya di sekolah setempat cukup tinggi karena jumlah peserta yang mengambil formulir pada hari pertama mencapai 579 orang, padahal pagu sekolah setempat sebanyak 360 siswa.
"Kami menyediakan sebanyak 700 formulir pendaftaran. Hampir setiap tahun pendaftar di SMA Negeri 2 membeludak dan melebihi jumlah pagu, sehingga seluruh siswa yang ingin masuk harus mengikuti ujian tulis," ujarnya.
Orang tua siswa yang mendaftarkan anaknya di SMA Negeri 2 Jember harus membayar sebesar Rp50.000 sebagai biaya pembelian satu paket map yang berlogi sekolah setempat.
Sedangkan di SMA Negeri 3 Jember tercatat jumlah pendaftar di sekolah artis Dewi Persik itu sekitar 200 siswa, sedangkan pagu siswa di sekolah setempat sebanyak 288 siswa.
"Pada hari pertama jumlah pendaftar sekitar 200 siswa, sedangkan yang sudah mengembalikan formulir sekitar 170 siswa dan diprediksi jumlah itu akan terus bertambah karena proses PPDB masih berlangsung hingga dua hari ke depan," tuturnya.
Kepala Bidang Pendidikan SMP, SMA, dan SMK Dinas Pendidikan Jember, Tatang Priyanggono mengatakan pihaknya tidak pernah memberi label sekolah favorit terhadap sejumlah sekolah, namun masyarakat yang menciptakan sendiri kata favorit itu.
"Memang ada beberapa sekolah yang diserbu pendaftar, terutama sekolah di kawasan kota. PPDB menggunakan dua jalur yakni jalur tes tulis (reguler) dengan mempertimbangkan hasil tes tulis dan nilai UN, sedangkan jalur kedua merupakan jalur prestasi baik akademik maupun nonakademik," tuturnya.
Ia menjelaskan PPDB tahun 2015 menggunakan komposisi 60 persen untuk hasil tes tulis dan 40 persen hasil UN, sehingga nilai UN masih sangat penting untuk penerimaan calon siswa baru di Jember.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015