Surabaya (Antara Jatim) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surabaya mencari alternatif pengganti proyek pembangunan Sistem Pengelolahan Air Minum (SPAM) Umbulan dari Pemprov Jatim senilai Rp4 triliun yang hingga kini belum jelas tindak lanjutnya.

"Semakin meningkatnya jumlah pelanggan, maka PDAM perlu mencari alternatif sumber air sebagai pengganti Umbulan. Makanya dalam pertemuan dengan Wali Kota Surabaya beberapa waktu lalu, intinya PDAM jangan berharap banyak terhadap Umbulan," kata Dirut PDAM Surya Sembada Ashari Mardiono kepada wartawan di Surabaya, Minggu.

Menurut dia, sumber air alternatif tersebut harus memenuhi persyaratan yaitu baik kuantitas maupun kualitas serta keberlangsungannya harus baik. Adapun sumber air yang akan menjadi sumber alternatif untuk meningkatkan kapasitan pasokan kepada masyarakat adalah Sungai Jagir dan Sungai Kalimas.

Namun begitu,  lanjut dia, pihaknya tidak serta merta langsung melakukan eksplorasi di kedua sungai tersebut. Namun pihaknya harus terlebih dahulu mempelajarinya dengan melibatkan tim ahli.

Dengan adanya sumber alternatif tersebut, ia mengatakan bukan berarti Umbulan  diabaikan. Pihaknya memang masih berharap pada proyek Umbulan karena di sana karena kualitas maupun kuantitasnya cukup bagus.

Hanya saja, lanjut dia,  belum termanfaatkan secara maksimal terkait dengan ketidakjelasan mega proyek yang
dikerjakan Pemprov Jatim tersebut.

"Kebutuhan warga kota semakin meningkat sehingga kita tak bisa mengandalkan sumber air hanya dari satu, sehingga perlu dicarikan alternatif lain. Saat ini sumber air untuk memenuhi kebutuhan warga kota berasal dari IPAM Ngagel I, II, III dan IPAM Karang Pilang I, II, dan III," katanya.

Di sisi lain lain Ashari Mardiono berharap warga kota Pahlawan bisa mengurangi konsumsi air PDAM ini karena pasokan air sangat terbatas. Saat ini, pasokan air PDAM didapat dari air permukaan yang disuplai oleh Perum Jasa Tirta. Total pasokan mencapai 97 persen, sisanya sebesar 3 persen dari mata air Umbulan Pasuruan.

PDAM Surabaya sendiri sebenarnya juga mendapatkan pasokan dari air Umbulan. Hanya saja debit air sebanyak  4.000 meter kubik per detik, PDAM Surabaya hanya mendapatkan jatah 120  meter kubik per detik.

"Jadi air Umbulan itu tak sampai ke Surabaya. Sebab, air Umbulan itu Sampai Sidoarjo sudah habis. Ada beberapa perusahaan di Pasuruan hingga Sidoarjo yang selama ini membeli air Umbulan curah dari PDAM Surabaya," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015