Jember (Antara Jatim) - Sebanyak 2.691 peserta mengikuti ujian tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi se-Besuki Raya (SBMPTBR) yang digelar secara serentak di tujuh kabupaten di wilayah eks Keresidenan Besuki dan Bontang Kalimantan Timur, Selasa.

"Sebanyak 2.691 peserta tersebut terdiri dari kelompok Sains dan Teknologi (Saintek) sebanyak 1.204 peserta dan kelompok Sosial Humaniora (Soshum) sebanyak 1.487 peserta," kata Pembantu Rektor I Universitas Jember Zulfikar, saat dihubungi di Jember.

Ribuan peserta SBMPTBR itu mengikuti ujian secara serentak di tujuh kabupaten yakni Kabupaten Jember sebanyak 2.026 peserta, Bondowoso sebanyak 106 peserta, Situbondo sebanyak 95 peserta, Banyuwangi sebanyak 251 peserta.

Kemudian Probolinggo sebanyak 77 peserta, Lumajang sebanyak 75 peserta, dan Bontang Kalimantan Timur sebanyak 25 peserta, dengan jumlah kursi yang diperebutkan sebanyak 818 kursi di 19 perguruan tinggi negeri dan swasta tersebut.

"Unej menggandeng perguruan tinggi swasta untuk melakukan penerimaan mahasiswa baru lewat SBMPTBR, dan hal itu merupakan implementasi kerja sama Forum Silaturahmi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Besuki Raya dalam rangka memberikan akses pendidikan bagi lulusan sekolah menengah atas atau sederajat untuk menempuh pendidikan ke jenjang perguruan tinggi," tuturnya.

Forum Silaturahmi PTN-PTS se-Besuki Raya beranggotakan sebanyak 43 perguruan tinggi, namun hanya 19 perguruan tinggi yang siap menggelar SBMPTBR di wilayah eks Keresidenan Besuki meliputi Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Lumajang, dan Probolinggo.

"Peserta SBMPTBR bisa memilih bebas PTN atau PTS yang diminati berdasarkan urutan pilihan program studi dengan skala prioritas," katanya.

Pendaftar SBMPTBR bisa memilih pilihan pertama di PTN atau PTS yang menjadi skala prioritas. Mereka bisa memilih sebanyak-banyaknya empat program studi dari tiga perguruan tinggi karena satu perguruan tinggi maksimal memilih dua program studi.

Saat dikonfirmasi terkait dengan dua perguruan tinggi berstatus nonaktif yang ikut dalam SBMPTBR, Zulfikar mengatakan kesepakatan Unej menggelar SBMPTBR bersama belasan perguruan tinggi swasta dibuat jauh-jauh hari sebelum ada keputusan penonaktifan kedua kampus itu.

"Kami sudah melakukan pendekatan secara persuasif kepada kedua perguruan tinggi yang berstatus nonaktif itu untuk mematuhi aturan Kemenristek Dikti, namun SBMPTBR hanya merupakan proses seleksi dan penerimaan mahasiswa diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing perguruan tinggi," paparnya.

Dua perguruan tinggi berstatus nonaktif itu yakni IKIP PGRI Jember dan Universitas Bondowoso (Unibo) yang menerima mahasiswa baru melalui jalur SBMPTBR.

Unej sudah menerima calon mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN sebanyak 50 persen (2.884 kursi), jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sebanyak 35 persen masih dalam proses dan jalur mandiri melalui SBMPTBR dengan kuota sebanyak 15 persen.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015