Magetan (Antara Jatim) - Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal kabupaten Magetan, Jawa Timur, tewas di tempatnya bekerja di Taiwan akibat kecelakaan lalu lintas, dan hingga kini jenazahnya belum dipulangkan ke kampung halaman.
Korban adalah Siti Aminah (27), warga Desa Kuwonharjo, Kecamatan Takeran, Magetan. Ia bekerja di Taiwan sudah sejak tiga tahun lamanya.
Ibu korban, Sutir di Magetan, Jumat mengatakan, kabar duka kematian tersebut ia terima dari teman anaknya melalui telepon pada Selasa (9/6) lalu.
"Katanya anak saya meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Ia menerobos lampu merah lalu lintas saat mengendarai sepeda angin," ujar ibu korban, Sutir, kepada wartawan.
Siti Aminah sempat menjalani perawatan di rumah sakit setempat. Namun akibat luka yang cukup parah, ia akhirnya meninggal dunia.
Selain berkomunikasi dengan teman anaknya, kabar kematian tersebut juga ia terima dari PJTKI yang memberangkatkan Siti Aminah, yakni PT Prima Duta Sejati.
"Kami sekeluarga berharap agar jenazah Siti Aminah segera dikirim ke kampung halaman untuk dimakamkan di Magetan," kata Sutir, sambil menahan tangis.
Ia menambahkan, pertemuan terakhir dengan anaknya adalah sebulan yang lalu. Saat itu, Siti Aminah mengambil cuti dari majikannya dan berada di rumah Magetan selama dua minggu.
Sutir tidak menyangka jika hal itu merupakan pertemuan yang terakhir dengan putri kesayangannya. Pihaknya merasa terpukul atas kejadian ini.
Pihak keluarga terus melakukan koordinasi dengan teman korban dan PJTKI yang memberangkatkannya untuk proses pemulangan jenazah Siti Aminah.
"Ada yang bilang pemulangan jenazah akan tiba pada hari Minggu (14/6), namun ada kabar juga kalau hari Senin (15/6)," ujarnya.
Pihaknya ingin, agar jenazah anaknya segera dipulangkan ke Magetan agar dapat dimakamkan di kampung halaman, serta semua haknya dipenuhi oleh majikan dan PJTKI yang memberangkatkannya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
Korban adalah Siti Aminah (27), warga Desa Kuwonharjo, Kecamatan Takeran, Magetan. Ia bekerja di Taiwan sudah sejak tiga tahun lamanya.
Ibu korban, Sutir di Magetan, Jumat mengatakan, kabar duka kematian tersebut ia terima dari teman anaknya melalui telepon pada Selasa (9/6) lalu.
"Katanya anak saya meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Ia menerobos lampu merah lalu lintas saat mengendarai sepeda angin," ujar ibu korban, Sutir, kepada wartawan.
Siti Aminah sempat menjalani perawatan di rumah sakit setempat. Namun akibat luka yang cukup parah, ia akhirnya meninggal dunia.
Selain berkomunikasi dengan teman anaknya, kabar kematian tersebut juga ia terima dari PJTKI yang memberangkatkan Siti Aminah, yakni PT Prima Duta Sejati.
"Kami sekeluarga berharap agar jenazah Siti Aminah segera dikirim ke kampung halaman untuk dimakamkan di Magetan," kata Sutir, sambil menahan tangis.
Ia menambahkan, pertemuan terakhir dengan anaknya adalah sebulan yang lalu. Saat itu, Siti Aminah mengambil cuti dari majikannya dan berada di rumah Magetan selama dua minggu.
Sutir tidak menyangka jika hal itu merupakan pertemuan yang terakhir dengan putri kesayangannya. Pihaknya merasa terpukul atas kejadian ini.
Pihak keluarga terus melakukan koordinasi dengan teman korban dan PJTKI yang memberangkatkannya untuk proses pemulangan jenazah Siti Aminah.
"Ada yang bilang pemulangan jenazah akan tiba pada hari Minggu (14/6), namun ada kabar juga kalau hari Senin (15/6)," ujarnya.
Pihaknya ingin, agar jenazah anaknya segera dipulangkan ke Magetan agar dapat dimakamkan di kampung halaman, serta semua haknya dipenuhi oleh majikan dan PJTKI yang memberangkatkannya.(*)
Editor : Chandra Hamdani Noer
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015