Bojonegoro (Antara Jatim) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menetapkan sapi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, jenis Ongole, sebagai benih sapi unggul nasional, yang akan dikembangkan di seluruh daerah di Tanah Air.
Asisten II Bidang Perekonomian Pemkab Bojonegoro Setyo Yuliono, di Bojonegoro, Kamis, mengatakan, pemkab sudah menerima penetapan sapi jenis Ongole di daerahnya, sebagai benih sapi unggul dari Menteri Sulaiman Amran Sulaiman, menindaklanjuti usulan pemkab.
"Usulan pemkab bisa diterima Menteri Pertanian, sehingga sapi Ongole bisa dikembangkan sebagai benih unggul di Indonesia," katanya, menegaskan.
Mengenai teknis pengembangannya, ia mengaku belum bisa menjelaskan, karena masih akan dibahas bersama dengan Kementerian Pertanian.
"Yang jelas nantinya Kecamatan Tambakrejo, akan dijadikan lokasi pembibitan sapi Ongole, untuk selanjutnya disebarkan ke berbagai daerah," katanya, menegaskan.
Ia menambahkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, juga menetapkan Itik asal Batula Kalimantan, sebagai benih itik unggul.
Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Soemarsono menjelaskan hasil penelitian yang pernah dilakukan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, memastikan sapi Ongole, merupakan benih unggul.
"Berdasarkan hasil penelitian itulah kemudian pemkab mengusulkan kepada Menteri Pertanian, agar sapi Ongole ditetapkan sebagai benih unggul," tandasnya.
Dimintai konfirmasi, Camat Tambakrejo Ngasiaji menyatakan di Bojonegoro, populasi sapi Ongole terbanyak ada di Kecamatan Tambakrejo, dengan jumlah mencapai lebih dari 14.300 ekor.
"Pengembangan sapi Ongole layak dilakukan, dengan pertimbangan pemeliharaannya mudah, juga dagingnya lebih enak dibandingkan sapi jenis lainnya," ucapnya, menegaskan.
Ketua Koperasi "Lembu Seto" Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, Agus Purnomo mengatakan banyak pedagang sapi luar yang masuk ke desanya untuk membeli sapi jenis Ongole.
"Penjualan sapi Ongole di desa kami berkisar 10-20 ekor setiap "pasaran" (lima hari). Padahal, kalau peternak bisa mempertahankan sapi Jantan yang ada untuk pejantan lebih lama, maka populasi sapi Ongole akan terus bertambah," paparnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
Asisten II Bidang Perekonomian Pemkab Bojonegoro Setyo Yuliono, di Bojonegoro, Kamis, mengatakan, pemkab sudah menerima penetapan sapi jenis Ongole di daerahnya, sebagai benih sapi unggul dari Menteri Sulaiman Amran Sulaiman, menindaklanjuti usulan pemkab.
"Usulan pemkab bisa diterima Menteri Pertanian, sehingga sapi Ongole bisa dikembangkan sebagai benih unggul di Indonesia," katanya, menegaskan.
Mengenai teknis pengembangannya, ia mengaku belum bisa menjelaskan, karena masih akan dibahas bersama dengan Kementerian Pertanian.
"Yang jelas nantinya Kecamatan Tambakrejo, akan dijadikan lokasi pembibitan sapi Ongole, untuk selanjutnya disebarkan ke berbagai daerah," katanya, menegaskan.
Ia menambahkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, juga menetapkan Itik asal Batula Kalimantan, sebagai benih itik unggul.
Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Soemarsono menjelaskan hasil penelitian yang pernah dilakukan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, memastikan sapi Ongole, merupakan benih unggul.
"Berdasarkan hasil penelitian itulah kemudian pemkab mengusulkan kepada Menteri Pertanian, agar sapi Ongole ditetapkan sebagai benih unggul," tandasnya.
Dimintai konfirmasi, Camat Tambakrejo Ngasiaji menyatakan di Bojonegoro, populasi sapi Ongole terbanyak ada di Kecamatan Tambakrejo, dengan jumlah mencapai lebih dari 14.300 ekor.
"Pengembangan sapi Ongole layak dilakukan, dengan pertimbangan pemeliharaannya mudah, juga dagingnya lebih enak dibandingkan sapi jenis lainnya," ucapnya, menegaskan.
Ketua Koperasi "Lembu Seto" Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, Agus Purnomo mengatakan banyak pedagang sapi luar yang masuk ke desanya untuk membeli sapi jenis Ongole.
"Penjualan sapi Ongole di desa kami berkisar 10-20 ekor setiap "pasaran" (lima hari). Padahal, kalau peternak bisa mempertahankan sapi Jantan yang ada untuk pejantan lebih lama, maka populasi sapi Ongole akan terus bertambah," paparnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015