Surabaya (Antara Jatim) - Salah seorang Bakal Calon Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin mengatakan akik asal daerah tersebut wajib disertifikasi dengan harapan mendapat pengakuan.

"Jika sudah disertifikasi maka tidak mudah diakui daerah atau bahkan negara lain yang diakui bukan berasal dari Trenggalek," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Minggu.

Sejumlah akik asal Trenggalek tersebut dipamerkan dalam sebuah pameran bertajuk "Festival Batu Mulia" yang digelar di halaman Stadion Menak Sopal mulai 5-7 Juni 2015.

"Kebetulan hari ini terakhir dan akik menjadi salah satu aset yang dimiliki Trenggalek harus mempunyai ciri khas, sekaligus mampu mengangkat potensi wisata di sana," kata Gus Ipin, sapaan akrabnya.

Selain sebagai upaya menggelorakan semangat pengusaha batu akik di Trenggalek untuk berserikat memajukan usahanya, festival ini juga untuk memunculkan nama Trenggalek sebagai pusat batu akik.

Menurut pria yang juga ketua penyelenggara festival tersebut, tim geologi yang dihadirkan berasal dari dua perguruan tinggi, yakni Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Selama ini, kata dia, banyak pemilik batu hanya mendengar spesifikasi batu akik dari sumber-sumber yang tidak jelas sehingga pada kesempatan kali ini diharapkan mampu menjawab dari pihak yang berkompeten di bidangnya.

"Mereka ini ahli di disiplin ilmu kegeologian maka tidak salah pemilik maupun pencinta batu akik bisa memeriksakan kandungan mineral dalam batunya di festival," tuturnya.

Ia berharap, potensi batu mulia yang dimiliki oleh Trenggalek sangat besar dan festival dapat dijadikan sebagai modal utama para perajin batu mulia untuk tampil di depan masyarakat umum.

Sementara itu, Ketua Asosisasi Perajin Batu Mulia Trenggalek Heru Wijaya mengatakan saat ini banyak batu mulia asli Trenggalek yang diakui daerah lain.

Hal ini, kata dia, dibuktikan ketika dilakukan pengecekan kandungan minrel di dalamnya batu mulia yang diklaim milik daerah lain memiliki kandungan yang sama dengan batu mulia Trenggalek.

"Contohnya batu mulia jenis pancawarna dan jasper. Kami berharap setelah festival ini dapat mencegah klaim-klaim itu," ucapnya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015