Peringatan HUT ke-722 Kota Surabaya tahun ini memang sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Selama ini, warga Surabaya hanya disuguhi dengan rutinitas yang terkesan mononton karena tanpa inovasi.

Anggap saja, kegiatan rutinitas itu seperti Festival Rujak Ulek, Parade Budaya dan Pawai Bunga serta  Kontes Komunitas Ayam Surabaya. Namun pada tahun ini ada suasana baru, dimana sungai Kalimas pada malam hari terlihat hidup selama peringatan HUT Surabaya.

Pemerintah Kota Surabaya berupaya menghidupkan sungai tersebut dengan menggelar Festival Kalimas. Suasana sepanjang Sungai Kalimas yang membelah Kota Surabaya terlihat anggun karena beraneka lampu warna-warninya.

Bahkan jika di lihat dari jembatan Gubeng hingga Jembatan Undaan tampak indah karena bantaran sungai Kalimas kini sudah banyak taman-taman yang telah dibangun.

Hal ini tentunya dipersiapkan khusus untuk kegiatan Festival Kalimas yang dipusatkan di kawasan Monumen Kapal Selam (Monkasel) pada Sabtu (16/5) malam.

Terlihat ratusan warga dipukau oleh parade kostum dari 35 peserta yang unjuk gigi di atas perahu di acara Festival Kalimas yang baru pertama kali digelar di Surabaya pada malam hari.

Dari 35 peserta yang unjuk gigi di atas perahu, 12 peserta dari komunitas dayung dan 23 peserta lomba dari sekolah baik dari dalam maupun luar kota Surabaya. Peserta dari luar Surabaya di antaranya ada dari Lantamal V Ponorogo, Smadjoel dari Jayakarta, serta Lantamal V dari Papua. Seluruh peserta pun tampil dengan beragal kostum tematik.
    
Ada yang tampil mengenakan pakaian adat daerah, reog, pakaian adat Jawa Timur, pakaian adat Madura dengan kaus merah-putih, baju kedokteran, pakaian identik profesi dan sebagainya. Mereka berlomba tampil atraktif untuk menarik perhatian dewan juri.

Seperti halnya yang ditampilkan oleh peserta dari SMA 3 Buduran Surabaya. Mereka mengenakan pakaian adat Jawa. Sementara itu kostum kocak juga ditampilkan oleh peserta dari Akademi angkatan Laut yang tampil dengan kostum bajak laut.

Dalam festival malam itu, peserta dibagi atas beberapa kategori perahu. Ada kategori cano, perahu naga, dan juga perahu sampan.

Salah satu peserta parade dengan perahu cano Prayoga Samudro menyatakan bahwa festival ini memiliki pesan yang bagus. "Dengan festival ini masyarakat jadi tahu ada banyak jenis perahu, ada tradisional dan juga perahu modern," ucap Yoga yang juga dari SMAN 2 Surabaya ini.
    
Acara ini dibuka langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini serta juga oleh Direktur Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mudjiadi.

Tri Rismaharini langsung berbaur dengan 35 tim peserta Festival Kalimas di Sungai Kalimas. Risma dengan pakaian hitam dibalut kerudung oranye ikut menaiki perahu karet bersama Direktur Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mudjiadi, Ketua DPRD Surabaya Armuji dan sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Surabaya.

Risma mengelilingi Kalimas dari Monumen Kapal Selam hingga Taman Prestasi. Di pinggir kali itu dihiasi lampu-lampu berwarna serta seribu lampion, sehingga memancarkan cahaya dari bibir sungai.

Di beberapa pojok sungai juga terdapat band musik yang selalu bermain tanpa henti. Ribuan pasang mata menikmati keindahan sungai yang bersih itu, sehingga banyak warga mengatakan sangat terhibur dengan festival kali ini.

Sementara itu, Mudjiadi menyatakan bahwa pihaknya mengapresiasi kegiatan Surabaya ini. Sebab kegiatan ini mengubah minset warga masyarakat serta melakukan restorasi sungai.      
    
"Dimana nanti kita akan mengarahkan sungai bukan hanya memegang fungsi teknis saja. Melainkan juga memegang fungsi perekomonian, sungai juga bukan hanya pengendali banjir saja," tegasnya.
    
Untuk itu, Mudjiadi mengajak warga Surabaya untuk turut menjaga kebersihan sungai. Sebab nantinya sungai di perkotaan juga akan dijadikan sebagai ikon yang mampu menjadi pariwisata.
    
Beberapa daerah juga sudah melakukan restorasi sungai, salah satunya Semarang, di sana bantaran sungai sudah dimanfaatkan menjadi banyak sarana, mulai dari sarana olahraga, ruang teather, dan juga ruang publik.
    
Ia ingin agar nantinya Surabaya juga bisa menjadi kota yang sungainya menjadi ikon kebanggaan. Tidak hanya itu, dalam kesempatan tersebut Mudjiadi sempat dicurhati oleh Risma tentang pembangunan muara di sungai Kalimas.

Bahkan, Mudjiadi berjanji bahwa tahun ini studi akan dilakukan terkait muara sungai itu. "Kami akan koordinasikan ini dengan balai besar wilayah sungai Brantas, agar tahun ini segera dilakukan studinya," katanya.
    
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan bahwa ajang ini sekalgus mengenalkan Kalimas. Dirinya menyatakan bahwa saat ini masyarakat sudah punya sungai yang indah.
    
"Kita sudah punya sungai yang indah, sungai ini nantinya bukan lagi hanya sungai, tapi juga merupakan tempat untuk meningkatkan perekonomian kota," tukas Risma.

Untuk itu, Rismaharini menekankan agar semua warga bisa menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan di sungai Kalimas. Hal ini dikarenakan tidak menuntup kemungkinan sungai tersebut akan dijadikan destinasi wisata baru di Surabaya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015