Surabaya (Antara Jatim) - Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko meminta para prajurit untuk menghilangkan ego sektoral masing-masing dan tidak perlu memelihara ego sektoral, karena akan menimbulkan kerapuhan antarsatuan.

     "Untuk itu, dalam bekerja, kita menghindari dan menghilangkan ego sektoral masing-masing," katanya didampingi Pangdam V/Brawijaya Majen TNI Eko Wiratmiko saat memberikan pengarahan di hadapan 1.381 Prajurit TNI (AD/AL/AU) di Balai Prajurit Surabaya, Jumat.

     Dalam pengarahannya, Panglima TNI juga menyampaikan tentang hal-hal mendasar supaya dilaksanakan dengan baik oleh Prajurit TNI dan PNS TNI, yaitu tentang Permildas (Peraturan Militer Dasar) yang diindikasikan mulai runtuh karena tidak ada toleransi dalam Permildas.

     "Untuk itu, kami mengambil langkah untuk melaksanakan penataran Permildas secara terpusat, yang dijalankan oleh Kodiklat TNI AD. Permildas tidak mengenal wilayah teritorial, wilayah tempur atau wilayah pendidikan. Permildas adalah Peraturan Militer Dasar yang harus dimiliki semua Prajurit TNI," ujarnya.

     Penekanan dasar terkait kebijakan Panglima TNI yaitu masih adanya prajurit yang melakukan disersi dan narkoba, sehingga dua hal ini tidak bisa diterima dan risikonya pasti diproses dan dikeluarkan dari TNI.

     Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prajurit TNI karena sesuai dengan hasil survei beberapa lembaga survei menyampaikan bahwa satu-satunya lembaga yang memiliki kinerja dan performa bagus saat ini adalah Tentara Nasional Indonesia.

     "Itu semua karena kerja seluruh Prajurit TNI dan PNS. Presiden mengapresiasi hal itu dengan setuju menaikkan remunisasi sampai 56 hingga 60 persen dari yang sekarang 37 persen," katanya.

     Selain itu, pembangunan perumahan prajurit TNI berupa asrama dan rumah susun, lalu peningkatan pelayanan kesehatan melalui program BPJS dan menyelenggarakan pendidikan untuk prajurit.

     "Upaya pemerintah memberikan peningkatan kesejahteraan, maka TNI selayaknya untuk lebih meningkatkan kinerja," katanya.

     Terkait Pilkada Serentak Tahun 2015, Panglima TNI juga menyampaikan istri prajurit memiliki hak memilih dan dipilih, baik dalam Pemilu maupun Pilkada, tetapi prajurit TNI tidak boleh terpengaruh dan tidak mempengaruhi istri dalam penggunaan hak memilih dan dipilihnya.

     "Yang tak kalah penting, sebagai istri prajurit sekaligus sebagai seorang ibu diharapkan agar memperhatikan pendidikan dan kesehatan anak serta keluarga," katanya dalam acara yang juga dihadiri Koorsahli Panglima TNI Mayjen TNI Wisnu Bawatenaya dan para Asisten Panglima TNI.

     Dalam kesempatan itu, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memberikan penghargaan  berupa jam tangan kepada prajurit yang berprestasi, baik dari AD, AL, maupun AU.

     Tampak hadir pula, Asrenum Panglima TNI Mayjen TNI Sumedy, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI (Mar) Faridz Washington, Aster Panglima TNI Mayjen TNI NG Sugiartha, Waasops Panglima TNI Laksma TNI Harjo Susmoro, Waaspers Panglima TNI Brigjen TNI Karsiyanti, Wakapuspen TNI Laksma TNI Petrus Parmardjo dan Ketua Umum Dharma Pertiwi Ibu Koes Moeldoko. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015