Tulungagung (Antara Jatim) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mulai menjajaki potensi ekonomi pembudidayaan terumbu karang di kawasan pesisir daerah tersebut.

     "Kami akan pelajari dulu dengan menganalisa hasil riset bawah laut yang dilakukan marinir TNI AL, beberapa hari terakhir," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulungagung, Suprapto di Tulungagung, Jumat.

     Ia mengakui lembaganya sejauh ini belum memiliki data resmi potensi ataupun kerusakan terumbu karang di kawasan pesisir Tulungagung.

     Namun bila mengacu pola penangkapan ikan ataupun teknik budidaya aneka komoditas kelautan lainnya, Suprapto meyakini tak ada aktivitas nelayan yang merusak terumbu karang yang ada di dasar laut/perairan pantai.

     "Selama ini, nelayan hanya bekerja menangkap ikan di area permukaan. Itupun rasanya tidak ada yang menggunakan bom ikan ataupun bahan peledak lainnya," jelasnya.

     Menurut Suprapto, keterbatasan sarana-prasarana serta tenaga ahli menjadi kendala dinas kelautan setempat dalam mempelajari potensi kekayaan terumbu karang di kawasan pesisir selatan Kabupaten Tulungagung.

     Ia berjanji, apabila hasil survei bawah laut yang dilakukan jajaran marinir TNI AL menunjukkan adanya keanekaragaman hayati bawah laut, utamanya terumbu karang, budidaya secara masif akan mereka lakukan.

     "Mungkin dalam pekan ini hasil pemetaan bawah laut di Pantai Sine oleh marinir akan dilaporkan ke Bapak Bupati. Saya kira, hasil survei itu yang nanti menjadi rujukan daerah dalam mengambil kebijakan," tandasnya.

     Sejak Senin (25/5) sejumlah anggota marinir TNI AL menggelar penyelaman bawah laut di sekitar perairan Pantai Sine, Tulungagung untuk menyurvei potensi terumbu karang di daerah tersebut.

     Proses penyelaman dilakukan di radius 500 meter dari bibir pantai menggunakan kapal sekoci dan melibatkan sejumlah ahli untuk mempelajari jenis terumbu karang yang berkembang di sekitar perairan itu.

     Menurut penjelasan Pasi 2 Batalyon Bekpal Marinir Menbanpur Pasmar 1 TNI AL Surabaya, Mayor (Mar)
Mohammad Asad, proses survei akan dilakukan bertahap di area lepas Pantai Sine yang memiliki luasan sekitar tujuh hektare lebih.

     Di kawasan itu, lanjut Asad, Marinir TNI AL berencana melakukan kegiatan konservasi terumbu karang buatan dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat Tulungagung, sekitar medio Agustus 2015.

     Program pelestarian terumbu karang yang diberi label "Save Our Littoral Life" Korps Marinir TNI AL Subsektor Tulungagung-Maduran 2015 sekaligus menjadi media pembelajaran masyarakat yang tinggal di daerah pesisir untuk memiliki kepedulian terhadap pelestarian terumbu karang Indonesia.

     Terumbu karang Indonesia itu masuk dalam segitiga terumbu karang dunia bersama Filipina, Malaysia, Timor-Timur, Australia, Selandia Baru dan Papua Nugini.

     Luasan terumbu karang Indonesia tercatat mencapai 18 persen dari total terumbu karang dunia.

     Mengacu survei LIPI (Lembaga Penelitian Indonesia), dari total keanekaragaman hayati terumbu karang seluas 85.200 kilometer persegi di laut Indonesia, sekitar 31 persen dalam kondisi rusak berat.

     Sisanya sekitar 28,78 kilometer persegi dinyatakan masih dalam kondisi bagus dan sangat bagus. (*)

Pewarta: Destyan Handri Sujarwoko

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015