Surabaya (Antara Jatim) - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Mahfud MD menanyakan fenomena sarjana dari berbagai perguruan tinggi yang menjadi terdakwa dalam persidangan pada berbagai pengadilan. "Akhir-akhir ini banyak sarjana yang menjadi terdakwa, termasuk dalam kasus korupsi, bagaimana menurut Anda," ujarnya dalam Debat Publik Pemilihan Rektor Universitas Airlangga (Unair) 2015-2020 di Rektorat setempat, Senin. Dalam Debat Publik yang dihadiri sejumlah tokoh dan dipandu pengusaha nasional Prof Dr (HC) Chairul Tanjung selaku anggota Majelis Wali Amanah (MWA) Unair itu, Mahfud MD melontarkan pertanyaan "keras" itu kepada Calon Rektor Unair Surabaya Prof Dr Moh Nasih MT Ak. Tokoh yang hadir dan turut menjadi penguji antara lain mantan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, Ketua MA Hatta Ali, mantan Mensesneg yang juga Ketua MWA Unair Sudi Silalahi, mantan Mendikbud Mohammad Nuh, Gubernur Jatim Soekarwo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan Rektor Unair Prof Fasich. Menjawab pertanyaan itu, Calon Rektor Unair yang kini Wakil Rektor II Unair Prof Dr Moh Nasih MT Ak itu menegaskan bahwa hal itu (sarjana yang menjadi terdakwa) bersifat personalitas dan jumlahnya juga tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah akademisi yang ada. "Namun, kami akan mengantisipasi hal itu dengan memperkuat ikatan alumni untuk saling mengingatkan sesama alumni Unair bila mengetahui ada alumni Unair yang terindikasi melakukan tindak pidana. Selain itu, kami juga siap dilapori untuk memberi 'kuliah lanjutan' kepada alumni yang terindikasi itu," katanya. Pertanyaan "keras" juga dilontarkan Mahfud MD kepada dua kandidat lainnya yakni Dr Hj Umi Athijah MS Apt (Dekan Fakultas Farmasi Unair) tentang fenomena plagiarisme, lalu Prof dr Djoko Santoso SpPD-KGH PhD FINASIM (Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran Unair) tentang jaminan "excellent with morality" (motto Unair) untuk lulusan Unair. Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo menanyakan peran serta akademisi Unair dalam melindungi masyarakat Jatim menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), sedangkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menanyakan tentang kemajuan Korea yang didukung riset universitas. "Untuk MEA, kami siap membantu Pemprov meningkatkan kompetensi masyarakat dalam bidang tertentu, terutama upaya meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Untuk kerja sama dengan Pemkot Surabaya, kami siap melakukan kerja sama riset terapan, riset komunitas, dan membuat kelurahan binaan," kata calon rektor Prof dr Djoko Santoso. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015