Surabaya (Antara Jatim) - Institut Perancis di Indonesia atau IFI menghadirkan kolaborasi seni antara seniman Indonesia dengan Perancis dalam rangka kegiatan Printemps Francais (PF) yang berlangsung sejak 16 Mei sampai 16 Juni 2015. Direktur IFI Surabaya Veronique Mathelin, Selasa mengatakan, festival seni budaya yang rutin digelar kali ini sudah memasuki usia ke-11 pada tahun ini. "Kali ini Printemps Francais (PF) hadir di 12 kota di Indonesia di antaranya Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Salatiga, Surabaya, Malang, Jombang, Bali, dan Bali," katanya. Ia mengemukakan, pada kegiatan ini pihaknya ingin menciptakan sebuah kolaborasi seni dan menyuguhkan pertunjukan-pertunjukan spektakuler. "Tahun ini pertemuan antara seni tradisi Perancis dan seni tradisi Indonesia terangkum dalam pertunjukan antara Guignol, boneka tangan Perancis, dan Punakawan, tokoh pewayangan Jawa," katanya. Selain itu, juga ada grup musik asal Perancis, Gran Kino, dan Sarasvati dari Indonesia, melanjutkan kolaborasi mereka yang sudah dimulai sejak 2013 untuk sebuah kreasi musik terbaru. "Tidak hanya itu, tahun ini IFI mengundang langsung seniman-seniman Indonesia untuk bergabung menjadi bagian program PF 2015. Tujuh belas musisi muda berbakat dari String Orchestra of Surabaya dan Agus `Koecink¿ bersama Jenny Lee, seniman visual Surabaya, akan menyuguhkan karya mereka bagi PF di IFI Surabaya," katanya. Ia menyebutkan, PF di Surabaya digelar pada 16 Mei hingga 16 Juni 2015, diawali oleh fotografer Yannick Cormier dan diakhiri penampilan grup tari hip hop Derniere Minute. "Secara keseluruhan, terdapat sembilan grup seniman diundang untuk tampil di mana delapan tampil di Surabaya dan satu di Malang," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015