Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 1.406 calon taruna dan taruni Akademi TNI Tahun 2015 yang mendaftar melalui Panitia Daerah Surabaya menyatakan siap untuk tidak melakukan penyuapan selama proses pendidikan dan setelah diterima. "Kami tidak akan melakukan penyuapan saat proses maupun setelah diterima, kami sanggup ditempatkan dimana saja, dan kami sanggup membayar 10 kali lipat jika mundur saat pendidikan maupun dinas," kata perwakilan calon taruna asal Situbondo, Aredimas Suprapto, saat membacakan pakta integritas di Lapangan Yos Sudarso, Mako Lantamal V Surabaya, Jatim, Senin. Pembacaan pakta integritas yang ditirukan ribuan pendaftar calon taruna menjelang dimulainya seleksi itu disaksikan Ketua Panitia Daerah (Panda) Penerimaan Calon Taruna/Taruni Akademi TNI Tahun 2015 yang juga Komandan Lantamal V Brigjen TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah mewakili Panda Surabaya. Hadir dalam kesempatan tersebut Kaajendam mewakili Kasdam V/Brawijaya (Wakil Ketua I), Komandan Pangkalan TNI AU Surabaya mewakili Danlanud Abd Malang (Wakil Ketua II), dan Karumkital Dr Ramelan (Ketua Tim Rikes) Laksma TNI Dr Nalendra. Selain itu, Sekdis Dinas Psikologi Angkatan Laut Kolonel Laut (KH) Mitra, Kalapetal Kolonel laut (S) Ikhwan Sahfaria, Kajasdam (Ketua Tim Jasmani), Asintel Kodam (Ketua Tim Mental Ideologi), dan Sekretaris Panitia I yang juga Aspers Danlantamal V Kolonel Laut (KH) Drs Agus Suharsono. "Penandatanganan Pakta Integritas itu penting dan strategis, karena hal itu menunjukkan bahwa TNI itu profesional dalam tugas, sehingga seleksi akan baik, aman, terukur, dan objektif," kata Ketua Panda Penerimaan Calon Taruna/Taruni 2015, Brigjen TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah. Oleh karena itu, ia mengharapkan masyarakat mau melapor jika menemukan oknum seperti itu. "Nanti akan kami tindak, akan kami ajukan ke atas, jangan ragu-ragu, tapi harus ada data, catat nama lengkap dan pangkat, jangan memfitnah," katanya. Dalam pengarahannya, ia berjanji kelulusan calon taruna dan taruni akan lebih banyak ditentukan oleh diri sendiri, bukan orang lain. "Karena itu, siapkan diri sebaik-baiknya dan percayalah pada kemampuan Anda sendiri," katanya. Pelaksanaan Pakta Integritas ini sejalan dengan Surat Telegram Panglima TNI Nomor ST/294/2015 tanggal 10 Maret 2015. Dalam surat tersebut menekankan tentang peningkatan profesionalisme, objektivisme, dan akuntabilitas serta menghindari kolusi dan nepotisme dalam penyiapan prajurit TNI untuk menghasilkan SDM berkualitas. Dalam telegram tersebut juga menekankan untuk menghindari, mencegah dan mengantisipasi serta melarang praktek kolusi dan nepotisme pada setiap tahap proses rekrutmen/penerimaan calon prajurit sukarela TNI, kemudian melakukan pengawasan secara ketat dan terus menerus. Selain itu, memberikan sanksi yang tegas sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku terhadap setiap penyimpangan dan pelanggaran dalam pelaksanaan kegiatan penerimaan calon prajurit sukarela TNI. Juga, melarang setiap prajurit TNI memberikan rekomendasi/perwalian penunjang (sponsorship) terhadap calon peserta. Bagi seluruh Panda dan Panpus penerimaan prajurit sukarela TNI dibenarkan untuk mengabaikan rekomendasi/sponsorship terhadap salah satu peserta tes dan menyampaikan kepada pejabat yang masih mengeluarkannya bahwa rekomendasi tidak berlaku. "Pola rekrutmen calon taruna Akademi TNI Tahun 2015 berbeda dengan tahun sebelumnya, karena tahun ini pendaftaran dilakukan secara terintegrasi dari tiga angkatan baik AD, AL maupun AU," kata Rudy, sapaan akrab Danlantamal V.

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015