Jember (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengimbau para siswa tidak melakukan aksi corat-coret seragam sekolah saat kelulusan tingkat sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat pada Jumat (15/5) pekan depan, tapi menyumbangkan seragam mereka kepada yang membutuhkan.
"Kami mengimbau kepada seluruh sekolah, agar anak-anak didiknya terutama siswa yang lulus menyumbangkan baju seragamnya kepada siswa yang membutuhkan," kata Kepala Bidang SMP, SMA, dan SMK Dinas Pendidikan Jember, Tatang Priyanggono, di Jember, Senin.
Selain itu, kata dia, pihaknya sudah melakukan rapat dengan kepala sekolah SMA/MA/SMK untuk melarang siswanya melakukan aksi konvoi dalam perayaan kelulusan.
"Pihak sekolah biasanya tidak mengumumkan kelulusan di sekolah, namun guru yang mendatangi rumah siswa dengan memberikan sebuah amplop pengumuman untuk siswa yang bersangkutan," tuturnya.
Hal itu, lanjut dia, sebagai upaya untuk mengantisipasi siswa tidak berkumpul di sekolah, sehingga diharapkan mereka tidak melakukan aksi hura-hura setelah pengumuman kelulusan.
"Setiap tahun selalu dilakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi aksi konvoi dan corat-coret seragam para siswa saat kelulusan, namun kadang-kadang mereka berkumpul dan janjian ketemu di suatu tempat, tanpa sepengetahuan pihak sekolah," paparnya.
Ia berharap siswa yang lulus UN merayakan dengan doa bersama dan tidak melakukan kegiatan yang berlebihan dan dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Sementara Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif mengatakan Polres Jember sudah melakukan koordinasi dengan seluruh kepolisian sektor (Polsek) untuk mengantisipasi titik-titik berkumpulnya para siswa untuk konvoi.
"Saya instruksikan kepada polisi untuk menindak tegas siswa para siswa yang melakukan konvoi secara ugal-ugalan karena dapat membahayakan keselamatan sendiri dan orang lain," tuturnya.
Selain itu, kata dia, Polres Jember akan menggelar sejumlah lomba untuk menggugah kreatifitas siswa dengan memperebutkan Piala Kapolres pada saat pengumuman kelulusan.
"Itu sebagai bentuk kepedulian Polres, agar siswa tidak melakukan konvoi dan corat-coret seragam sekolah pada saat merayakan kelulusan UN," ucap mantan Kapolres Bondowoso itu.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015