Lamongan, (Antara Jatim) - Sedikitnya 13 ribu penghafal Al-Quran berkumpul di Alun-alun Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dalam kegiatan "Gerakan Lamongan Menghafal (GLM)" Al-Quran yang diprakarsai pemerintah daerah setempat. Bupati Lamongan, Fadeli, Minggu mengatakan kegiatan ini merupakan ajakan kepada semua komponenan masyarakat untuk mau belajar mengaji Al-Quran, sebab mengaji bukan hanya milik santri di pondok pesantren. "Tetapi juga di kantor-kantor, sekolah, rumah makan dan majlis taklim, semua harus belajar," katanya saat menghadiri kegiatan tersebut. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong kecenderungan masyarakat atau para orang tua yang lebih senang memberi pelajaran internet, permainan serta Bahasa Inggris dan Mandarin kepada anaknya daripada belajar Al-Quran. "Adalah sebuah ironi, jika sampai terjadi di Lamongan, orang tua lebih galau anaknya tidak bisa internet, main game, atau berbahsa inggris dan mandarin dari pada ketika anaknya tidak bisa mengaji Al Qur’an," katanya. Oleh karena itu, Fadeli berharap dengan gerakan ini semua masyarakat Lamongan bisa bersatu dalam naungan Al Qur’an, dan bisa lebih memprioritaskan kepada anak-anaknya. Sementara itu, Ustadz Yusuf Mansur yang juga hadir dalam kegiatan itu mengapresiasi yang dilakukan pemkab setempat, sebab diakuinya itu merupakan kegiatan yang luar biasa. “Alhamdulillah tadi yang saya uji maju ke depan ada yang dari klub Tahfidz Satpol PP, rumah makan dan berbagai latar belakang. Insya Allah acara ini akan membawa kebarokahan bagi Lamongan dan semoga ditiru daerah lain," katanya. Dalam kegiatan itu, diikuti sebanyak 251 klub tahfidz atau penghafal Al-Quran dari berbagi latar belakang, seperti dari Sekretariat DPRD Kabupaten Lamongan, Madrasah Diniyah Al Wahab, sejumlah sekolah serta Asrama Latifah, Dharma Wanita Persatuan dan Rumah Makan Aqilla.(*)   

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015