Banyuwangi (Antara Jatim) - Pengusaha Sandiaga Uno memotivasi dan menularkan "virus" kewirausahaan kepada sekitar 700 pemuda di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Pendiri Saratoga Group dan Recapital Group itu, dalam keterangan tertulis Pemkab Banyuangi, Jumat, bercerita mengenai lika-liku perjalanan hidupnya dari seorang karyawan yang dipecat hingga kini mempunyai beragam sektor bisnis yang mempekerjakan lebih dari 30.000 karyawan. "Tidak ada ceritanya orang malas bisa sukses. Tidak ada yang instan," ujarnya pada acara yang digelar Pemkab Banyuwangi dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur itu. Pengusaha yang biasa dipanggil Sandi ini menyebutkan, sekitar 17 tahun lalu dia dipecat perusahaan tempatnya bekerja. Padahal, saat itu Sandi sudah berada di posisi sangat mapan sebagai vice president. "Saya hanya tinggal selangkah lagi jadi direktur di perusahaan ternama, lalu tiba-tiba diberi surat PHK karena krisis ekonomi. Waktu itu seperti disambar geledek," kata mantan Ketua Umum HIPMI pusat tersebut. Kondisi Sandi terjepit karena melamar ke perusahaan lain bukan hal yang mudah mengingat krisis ekonomi Asia saat itu. Ia juga bingung memulai bisnis karena tak pernah diberi pengalaman mengelola usaha. "Bapak saya karyawan, ibu saya pendidik alias guru," ujarnya. Titik balik hidup Sandi pun dimulai dari surat PHK. Bersama temannya, Sandi lantas membuka bisnis konsultan keuangan, manajemen, dan investasi. Perlahan tapi pasti, bisnis itu melebar ke mana-mana hingga saat ini, mulai dari energi dan pertambangan, telekomunikasi, perkebunan, pengolahan ikan, otomotif, bank, asuransi, perusahaan sekuritas, hingga pengelola aset. Pengusaha kelahiran 28 Juni 1969 tersebut lantas membagi empat prinsip kerja yang menjadi keyakinannya, yaitu kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas. Sandi menuturkan, kerja keras adalah keharusan dan bukan hal yang bisa ditawar. "Kerja keras itu pasti, harus. Kalau mau sukses, ya kerja keraslah," kata Sandi. Kerja keras itu harus diiringi dengan kerja cerdas. Kerja cerdas itu menghadirkan inovasi dalam segala hal, sehingga kerja kita bisa lebih efektif. Dalam setiap melakukan aktivitas pekerjaan, prinsip kerja tuntas juga merupakan hal wajib. Menurut dia percuma kita kerja keras dan kerja cerdas, tapi tak menuntaskan semuanya. "Berikan 100 persen diri kita untuk satu pekerjaan. Fokus dan tuntaskan," tuturnya. Menurut dia, semua prinsip kerja itu harus disatukan dengan rasa ikhlas. Bekerja dengan ikhlas akan membuat kita lebih teruji dan mampu menghadapi segala rintangan. "Apa pun hasil pekerjaan, ikhlas menerima. Dari keikhlasan itu kita bisa belajar banyak dan memperbaiki diri," kata Sandi. Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berharap inspirasi dan motivasi dari Sandiaga Uno bisa mendorong anak muda di daerahnya untuk lebih semangat menekuni kewirausahaan. "Semoga anak muda Banyuwangi bisa menjadi Sandiaga Uno baru yang dapat memberi manfaat bagi banyak orang lewat dunia bisnis," kata dia. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015