Madiun (Antara Jatim) - Sebanyak lima warga Madiun, Jawa Timur, tercatat meninggal dunia akibat terinfeksi HIV/Aids selama kurun waktu tahun 2014 hingga awal Mei 2015. "Selama tahun 2014 hingga jelang pertengahan tahun 2015 ini, sudah ada 20 orang penderita HIV/Aids yang kami dampingi. Dari 20 orang tersebut, lima orang di antaranya telah meninggal dunia," ujar Direktur Yayasan Bambu Nusantara, sebuah lembaga swadaya yang bergerak di bidang penanggulangan HIV/Aids, Titik Sugiyanti, kepada wartawan, Jumat. Menurut dia, temuan kasus penderita HIV/Aids di Kota dan Kabupaten Madiun terus meningkat setiap tahunnya. Adapun, penularannya saat ini cenderung melalui hubungan seksual secara bebas. "Penularan HIV/Aids dari tahun 2011 hingga saat ini lebih cenderung disebabkan karena transmisi seksual. Sisanya karena faktor lain, seperti penggunaan narkoba dengan jarum suntik dan kelahiran," kata dia. Pihaknya terus melakukan pendampingan terhadap para penderita HIV/Aids di wilayah Madiun dan sekitarnya. Sebab, biasanya para penderita HIV/Aids mengalami perlakukan yang tidak enak di masyarakat. Seperti dikucilkan, sehingga kondisi psikologisnya menurun. Selain melakukan pendampingan, untuk menanggulangi HIV/Aids, Bambu Nusantara juga rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terlebih para perisiko tinggi. Pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Komisi Penanggulangan Aids untuk terus melakukan pendampingan dan sosialisasi tentang bahayanya penyakit HIV/Aids secara maksimal kepada masyarakat, baik umum maupun perisiko tinggi. Sosialisasi dan pendampingan juga dilakukan kepada para keluarga penderita HIV/Aids atau orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Hal itu penting, karena dukungan keluarga sangat dibutuhkan oleh ODHA. Sementara, data KPA Kota Madiun mencatat, telah menemukan delapan penderita baru orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di wilayah setempat sejak Januari hingga pertengahan April 2015. Dari jumlah itu, terinci satu temuan di bulan Januari, empat penderita di bulan Februari, dua penderita di bulan Maret, dan satu temuan baru di awal April 2015. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015