Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan arahan kepada para pelajar di Kota Pahlawan agar nantinya ada yang menjadi wirausaha teknologi informasi komunikasi (TIK). "Kesempatan ini jangan kalian sia-siakan. Belajar bisa di mana saja. Kalian harus bersyukur karena mendapat fasilitas ini. Ambil kesempatan ini. Kalau mau berhasil, mulai dari sekarang, tidak ada kata nanti," ujar Tri Rismaharini saat memotivasi ribuan siswa-siswi pada acara workshop pesta kreatif TIK Semanggi Surabaya, Selasa. Ia menyampaikan dunia teknologi informasi itu merupakan dunia masa depan. Maknanya, bila tidak menguasai perkembangan TIK, seseorang akan tertinggal. Wali kota berharap acara tersebut bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menimba ilmu. Ia juga mengimbau pelajar di Surabaya untuk membuang jauh perasaan minder dan malu yang semua itu akan menjauhkan diri dari sukses. Apalagi, pelajar di Surabaya kini tidak perlu bersusah payah untuk bisa mengakses TIK. Dalam hal perkembangan TIK, Surabaya tidak kalah dengan Singapura dan Hongkong. "Kenapa harus minder? Ambil kesempatan. Pemkot Surabaya sudah menyiapkan BLC (Broadband Learning Center) sejak tahun 2010. Lokasinya juga tidak jauh. Jadi tidak ada alasan untuk tidak bisa, tidak ada alasan jauh, apalagi malu," ujarnya. Meski mendorong siswa-siswi di Surabaya untuk menguasai TIK, wali kota juga mengingatkan dampak bahaya TIK bila salah dalam penggunaannya. "TIK akan menjadi bumerang bila kalian salah menggunakan. Kalian bisa jadi korban perkembangan TIK. Tapi bila berhasil, kalian bisa kaya mulai sekarang," katanya. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-722 sekaligus mempersiapkan pelajar dalam menyambut datangnya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), utamanya di bidang TIK. "Ini untuk menambah wawasan siswa-siswi Surabaya agar bisa memanfaatkan teknologi informasi dengan baik, benar dan sehat. Kita juga mendorong minat dan bakat pelajar di bidang TIK. Ternyata banyak anak punya kemampuan TIK tapi belum tersalurkan, karena itu kita beri ruang agar mereka memanfaatkan peluang itu," katanya. Antiek menjelaskan selain workshop, pihaknya juga menggulirkan program inkubasi yang bekerja sama dengan perguruan tinggi di Surabaya. Peserta program ini ditunjuk oleh pihak sekolah dengan pertimbangan yang bersangkutan punya ketertarikan di bidang TIK dan juga berasal dari keluarga kurang mampu. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015