Surabaya (Antara Jatim) - Parade Budaya dan Pawai Bunga yang digelar mulai dari kawasan Tugu Pahlawan hingga Taman Surya dan berlanjut hingga ke Jalan Darmo Kota Surabaya, Minggu, mampu menyedot perhatian ribuan warga dan wisatawan. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengakui Parade Budaya dan Pawai Bunga 2015 lebih semarak dibandingkan tahun sebelumnya, di antaranya dari jumlah peserta yang meningkat. "Jumlah peserta yang ikut berpartisipasi mencapai 87 peserta. Jumlah itu naik 100 persen dibanding tahun sebelumnya," ujar wali kota di sela acara bertema "Semarak Surabaya Dalam Keberagaman Budaya" itu. Peserta Parade Budaya dan Pawai Budaya tersebut tidak hanya dari Kota Surabaya tetapi juga dari daerah lain. "Tahun ini lebih ramai dibanding tahun lalu. Mobil hiasnya juga lebih kreatif," kata Anton (28), warga Bulak Banteng yang datang ke Taman Surya bersama istrinya. Anton berharap dari tahun ke tahun Parada Budaya dan Pawai Bunga ini semakin bagus dan tidak kalah dengan yang ada di kota lain atau bahkan dari negara lain. "Lebih kreatif lagi, sehingga dari tahun-tahun ke tahun tampilannya selalu berbeda," kata Supar warga Rungkut Surabaya yang juga menyaksikan Parade Budaya dan Pawai Bunga dalam rangka Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) Surabaya ke-722 tersebut. Parade Budaya dan Pawai Bunga yang disebut-sebut mirip "Rose Parade Pasadena" kali ini pertama kali diselenggarakan pagi hari, tidak sore hari seperti sebelumnya. Warga Surabaya dan luar kota, termasuk wisatawan mancanagera, terlihat antusias menyaksikan iring-iringan mobil hias dengan desain aneka rupa. Rintik gerimis dan cuaca mendung tidak menyurutkan semangat warga masyarakat untuk ikut menjadi saksi event tahunan tersebut. Mereka menyemut di sepanjang jalan yang dilalui peserta pawai. Aneka mobil berhias rangkaian bunga dari SKPD Pemkot Surabaya, BUMD Pemkot Surabaya, perguruan tinggi, instansi/perusahaan juga duta dari kota tetangga dan juga kota-kota dari luar provinsi menjadi pemandangan semarak dan indah. Mobil hias dari Dinas Pertanian Kota Surabaya yang memajang hasil buah dan sayur. Ada hiasan bunga bermotif kran air raksasa dari PDAM Surya Sembada, juga topeng badut raksasa dari "Surabaya Carnival". Peserta dari luar kota di antaranya dari Sleman yang mengusung tampilan miniatur Candi Borobudur. Selain mobil hias, ada juga ratusan model busana serta budaya lokal khas Surabaya seperti Manten Pegon. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini lebih lanjut mengatakan agenda seperti ini sangat penting dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke Surabaya, yang muaranya adalah untuk semakin menghidupkan denyut perekonomian di Kota Pahlawan. Apalagi, Surabaya tidak memiliki banyak potensi wisata alam yang menjual keindahan seperti daerah lainnya. "Sebetulnya ini (parade budaya dan pawai bunga) bagian dari upaya kita untuk menghidupkan perekonomian di Surabaya. Kita memerlukan momen untuk adanya bangkitan pendatang melalui kegiatan seperti ini," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015