Pasuruan (Antara Jatim) - Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) saat ini menjadi organisasi kemasyarakatan pemuda terbaik se-Indonesia, karena badan otonom NU itu telah menyabet penghargaan OKP terbaik dari Kemenpora pada akhir 2014.
"Dalam 2-3 tahun terakhir, kita tidak mengikuti penilaian Kemenpora, karena badan hukum IPNU sudah kedaluwarsa, sehingga kita terpaksa mengurusnya," kata Ketua Umum PP IPNU Chairul Anam kepada Antara di Pasuruan, Jumat.
Di sela pembukaan Konperensi Wilayah (Konperwil) ke-21 IPNU Jatim dan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) ke-2 IPPNU (Ikatan pelajar Putri NU) Jatim yang dilakukan Wagub Jatim Saifullah Yusuf, ia menjelaskan upaya IPNU membuktikan penghargaan Kemenpora itu bukan "hadiah".
"Jadi, penghargaan itu bukan hadiah, karena kebetulan Menpora-nya dari PKB (Imam Nahrawi, red.), tapi karena kita berjuang keras untuk memenuhi kriteria Kemenpora, termasuk mengurus badan hukum organisasi," katanya didampingi Ketua PW IPNU Jatim Imam Fadlli.
Akhirnya, perjuangan itu tidak sia-sia, karena IPNU meraih juara pertama, lalu juara kedua diterima Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan juara ketiga diraih DPD KNPI DKI Jakarta. Sebelumnya, IPM meraih penghargaan itu selama tiga tahun berturut-turut.
"Dengan penghargaan itu, pimpinan IPNU berhak untuk mengikuti kompetisi OKP di tingkat Asia Tenggara pada Oktober-Nopember mendatang, tapi lokasinya masih belum ada keputusan, kalau tidak digelar di Singapura, mungkin di Malaysia," katanya.
Ditanya kesiapan untuk berkompetisi di tingkat Asia Tenggara itu, pihaknya kini melengkapi dokumen terkait dengan kegiatan yang mengacu pada program MDGs, seperti partisipasi dalam penanggulangan narkoba, pengangguran, dan sebagainya, termasuk pendidikan.
"Kami akan melengkapi juga dengan kriteria dalam kompetisi tingkat nasional, yakni administrasi, dokumen program, arsip badan hukum, kaderisasi, dan sebagainya. Doakan ya," katanya.
Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam sambutannya berpesan kepada kader-kader IPNU dan IPPNU untuk meningkatkan kualitas intelektual, spiritual, dan fisikal.
"Kualitas intelektual itu mungkin pada era saya cukup dengan bahasa Indonesia, tapi era sekarang membutuhkan kemampuan berbahasa Indonesia dan Inggris atau Arab. Nahdlatul Ulama itu sendiri berarti kebangkitan para ulama atau orang-orang berilmu," katanya.
Dalam acara yang dihadiri Bupati Pasuruan M. Irsyad Yusuf dan Ketua PWNU Jatim K.H. Hasan Mutawakkil Alallah serta pengurus IPNU-IPPNU se-Jatim, Gus Ipul mengatakan kualitas spiritual berarti senang mengingat Allah.
"Kalau pintar secara otak saja, tapi tidak sopan dan tidak taat beragama akan berbahaya. Tidak hanya itu, kualitas fisik juga penting, saat ini berpikir substansi saja tidak cukup, karena kemasan (bungkus) juga penting," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015