Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, berencana menggelar tari Thengul secara massal dengan melibatkan 1.200 penari, sebagai usaha mengenalkan tari khas daerah setempat kepada masyarakat, juga masuk dalam Museum Rekor Indonesia (MURI), 22 November. "Rencana menggelar tari thengul massal sedang dalam tahap persiapan mulai latihan, juga penyempurnaan tari Thengul yang akan ditampilkan," kata Kepala Bidang Pengembangan dan Pelestarian Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dishubpar) Bojonegoro Suyanto, di Bojonegoro, Rabu. Lebih lanjut ia menjelaskan tari Thengul yang sudah seringkali tampil di berbagai acara dengan jumlah lima penari, akan terus disempurnakan agar bisa tampil lebih bagus. "Kalau memang sudah sempurna, akan segera dilatihkan kepada para penari lainnya dari berbagai kalangan, mulai pelajar, mahasiswa, juga sanggar tari yang ada di Bojonegoro," tuturnya. Ia menyebutkan tari Thengul massal akan melibatkan 1.200 penari dengan lokasi untuk menari di tepian Bengawan Solo di Bendung Gerak Bengawan Solo di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu. "Kalau di Banyuwangi ada tarian massal di tepi pantai yang juga masuk MURI, maka di Bojonegoro tari Thengul massal di tepi Bengawan Solo, juga akan kami daftarkan masuk MURI," paparnya. Menurut dia, pihaknya bekerja sama dengan Dewan Kebudayaan Jawa Timur, dalam menggelar tari Thengul massal yang akan masuk MURI. "Tim Dewan Kebudayaan Jawa Timur, biasa menangani kegiatan yang bisa masuk MURI. Sesuai rencana kalau tidak perubahan tari masal Thengul digelar 22 November," tandasnya. Sesuai skenario, lanjut dia, sebanyak 1.200 penari Thengul akan berangkat dari kebun belimbing juga di Desa Ngringinrejo, menuju Bendung Gerak. "Tari Thengul yang ditampilkan nanti durasinya tujuh menit," jelas dia. Salah seorang koreografer tari thengul Disbudpar Bojonegoro Deny Ismawati, menambahkan tari Thengul yang akan ditampilkan dengan melibatkan 1.200 penari merupakan tari thengul kontemporer. "Kami sudah melatih 10 penari Thengul. Kalau memang sudah kita anggap cukup baru mereka melatihkan kepada penari lainnya secara bertahap," tandasnya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015