Madiun (Antara Jatim) - Jenazah terpidana mati kasus narkoba, Stephanus Jamiu Owolabi Abashin atau Raheem Agbaje Salami, Rabu, telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Pace Keras di Jalan Serayu Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur, sesuai dengan permintaan terakhirnya sebelum dieksekusi.
Sebelum dimakamkan, jenazah Stephanus terlebih dahulu disemayamkan di gedung Paguyuban Masyarakat Madiun (PMM) yang berada di Jalan Cokroaminoto, Kota Madiun, untuk dilakukan pemberkatan dan misa arwah yang dipimpin langsung oleh Romo Pastor Paroki Gereja Katolik St
Cornelius Madiun, Romo Yuvensius Fusi Nusantoro, Pr.
Pantauan di lapangan, rombongan yang membawa jenazah Stephanus tiba di gedung PMM sekitar pukul 12.15 WIB. Rombongan tersebut menempuh jalur darat dari Cilacap, Jawa Tengah, setelah eksekusi mati dilaksanakan pada Rabu dini hari tadi.
Rombongan dikawal ketat oleh aparat kepolisian dari Brimob, Polres Madiun Kota, Polda Jatim, Polda Jateng, dan juga tim kejaksaan dari Kejari Madiun, Kejari Surabaya, dan Kejati Jawa Timur.
Pemberkatan jenazah dan misa arwah berlangsung sekitar satu dan setelah itu, jenazah dibawa ke TPU Pace Keras yang ada di Jalan Serayu, Kota Madiun.
"Alhamdulillah semua proses, setelah eksekusi dari Cilacap hingga jenazah dibawa ke Madiun, berjalan lancar," ujar Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Elvis Johnny, saat proses pemakaman di Kota Madiun.
Ia sengaja ikut hadir dalam pemakaman tersebut. Selain untuk memastikan semua proses berjalan lancar, juga untuk berduka cita terhadap terpidana mati.
"Saya ikut hadir sebagai bentuk rasa berduka cita. Kita antar yang bersangkutan sampai peristirahatan terakhir dan semuanya berjalan baik," kata dia.
Terkait keinginan Almarhum Stephanus untuk mendonorkan anggota tubuhnya setelah eksekusi, Elvis mengaku hal itu tidak dapat dilakukan. Sebab, tidak ada orang yang mengajukan untuk menerima donor.
"Selain itu, berdasarkan keterangan ahli, harus ada kecocokan antara si pendonor dengan penerima donor. Harus menjalani tahapan tes medis dan tidak bisa langsung. Sisi lain, kita juga tidak memiliki bank anggota tubuh, takutnya malah tidak bagus dan infeksi," terang dia.
Rohaniawan yang selalu mendampingi Stephanus semasa hidupnya, Romo Yuvensius Fusi Nusantoro mengatakan, selama ini yang bersangkutan dikenal baik.
"Di luar urusan hukum, saya mengenal Stephanus sebagai pribadi yang baik. Di sudah bertobat dan menjalani kehidupan dengan baik selama berada di lapas," ucap Romo Fusi.
Sementara, proses pemakaman terpidana mati Stephanus mengundang perhatian warga Kota Madiun. Di lokasi pemakamaan warga Nigeria tersebut dipenuhi ratusan orang yang penasaran dengan kejadian tersebut. Hadir juga di pemakamam kekasih almarhum, Angela, yang terus menangis karena sedih. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015