Bojonegoro (Antara Jatim) - Disnakertransos Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, optimistis tidak ada gejolak buruh yang akan menggelar unjuk rasa di daerahnya dalam memperingati Hari Buruh Sedunia atau "Mayday", 1 Mei.
"Kami optimistis bersamaan dengan peringatan hari buruh sedunia 1 Mei tidak akan ada buruh di Bojonegoro yang menggelar unjuk rasa," kata Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Penempatan Ketenagakerjaan Disnakertransos Bojonegoro Ruslantoyo, di Bojonegoro, Selasa.
Ia menjelaskan di tahun-tahun lalu tidak pernah ada buruh unjuk rasa dalam memperingati Hari Buruh Sedunia.
Meski demikian, ia tetap mengantisipasi terkait Hari Buruh Sedunia dengan mengirim surat kepada pimpinan perusahaan besar yang memiliki buruh ribuan.
"Kami sudah mengirimkan surat terkait hari buruh sedunia kepada pimpinan perusahaan sebulan lalu," katanya, menegaskan.
Di dalam surat yang ditandatangani langsung Kepala Disnakertransos Adi Witjaksono itu, pimpinan perusahaan harus mewaspadai terkait rencana gerakan unjuk rasa elemen buruh untuk memperingati hari buruh sedunia.
Masih dalam surat itu, pihaknya meminta pimpinan perusahaan mengimbau para buruhnya tidak menggelar unjuk rasa, karena tidak ada manfaatnya.
Tapi, lanjut dia, pimpinan perusahaan juga harus membangun dialog dan komunikasi dengan para buruh melalui unit kerja serikat pekerja/serikat buruh. "Prinsipnya dalam dialog pimpinan perusahaan harus menampung aspirasi yang disampaikan buruhnya," ucapnya.
Yang jelas, kata dia, belum ada gejolak di daerahnya yang mengarah para buruh menggelar unjuk rasa dalam memperingati Hari Buruh Sedunia pada 1 Mei. "Sebenarnya kalau suatu daerah jarang ada buruh yang menggelar unjuk rasa, akan mampu menarik investor masuk," katanya menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015