Pamekasan (Antara Jatim) - Pemerintah kabupaten se-Madura yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep, menyepakati untuk menjadikan seni dan budaya Madura sebagai paket wisata tahunan di Pulau Garam itu. "Berbagai jenis kesenian tradisional dan budaya Madura nantinya akan dipaketkan dengan pelaksanaan lomba Karapan Sapi yang memang menjadi agenda tahunan di Pulau Madura ini," kata Bupati Achmad Syafii kepada Antara di Pamekasan, Selasa. Dengan cara seperti itu, maka akan lebih menarik para wisatawan mancanegara untuk datang ke Madura, karena mereka tidak hanya datang untuk melihat lomba karapan sapi. Selain karapan itu, para wisatawan juga bisa menyaksikan berbagai jenis pertunjukan kesenian dan budaya tradisional Madura di masing-masing kabupaten. "Selama ini, para wisatawan itu kan hanya datang ke Madura hanya untuk menyaksikan karapan sapi, lalu setelah itu pun langsung pulang," katanya. Padahal, seni dan budaya tradisional yang ada di Pulau Madura ini sangat banyak, karena Madura memang kaya dengan berbagai jenis kesenian tradisional. Hanya saja, selama ini tidak dikemas dengan baik dan tidak menjadi satu paket, sehingga belum bisa menjadi agenda kunjungan wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Bupati Achmad Syafii menjelaskan gagasan pemkab se-Madura untuk menjadi berbagai jenis kesenian tradisional Madura menjadi satu paket dengan agenda pelaksanaan karapan sapi itu telah disampaikan ke Bakorwil IV Pamekasan. "Bakorwil ternyata sangat mengapresiasi, dan langkah pertama yang akan dilakukan adalah menetapkan tanggal pelaksanaan karapan sapi," katanya. Selama tanggal dan waktu pelaksanaan karapan sapi setiap tahunnya tidak sama, maka tidak bisa dijadikan acuan bagi wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Madura. "Misalnya setiap tanggal 24 November. Jadi setiap tahun, ya tetap tanggal 24 November itu," katanya. Dengan adanya penentuan tanggal pelaksanaan yang tetap, maka pemkab di masing-masing kabupaten di Pulau Madura, juga bisa mempersiapkan paket wisata budaya pendukung. Bupati menuturkan negara yang menerapkan paket wisata budaya seperti itu adalah Australia dan negara itu sukses menarik wisatawan asing berkunjung ke negaranya. "Beberapa waktu lalu, saya kan berkunjung ke sana. Jadi meski potensi wisata alamnya di negara itu tidak seberapa bagus, tapi karena kemasan dengan sistem paket seperti itu, maka Australia masuk dalam agenda wisata internasional," katanya menjelaskan. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015