Surabaya (Antara Jatim) - Legislator Kota Surabaya mendukung rencana pemkot menjadikan gedung bersejarah Siola di Jalan Tunjungan menjadi museum kota. Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya Vincensius Awey, di Surabaya, Jumat, mengatakan keberadaan museum kota merupakan upaya untuk menghadirkan atmosfer kota tua Surabaya karena kawasan Tunjungan merupakan salah satu destinasi sejarah. "Jalan Tunjungan memiliki nilai sejarah. Tentunya harus dilestarikan," katanya. Ia mengatakan gedung Siola tidak hanya digunakan sebagai museum kota, melainkan bisa digunakan untuk sarana–prasarana lainnya, seperti halnya untuk ruang di gedung bagian bawah untuk museum kota, kemudian di atas untuk ruang exibition center, seperti pameran lukisan, pusat jajanan Surabaya atau lainnya. "Sedangkan untuk tingkat paling atas dimanfaatkan untuk perkantoran pemerintah kota," katanya. Awey mengatakan dengan adanya museum kota dampak positifnya cukup banyak. Secara sosial-ekonomi bisa menghidupkan roda perekonomian dan menjadi destinasi wisata baru. Dari sisi budaya, lanjut dia, menyegarkan kembali Surabaya tempo dulu yang sarat dengan budaya Surabaya, Arab, Tionghoa bahkan Eropa. Sementara dari aspek pendidikan, ada pelajaran tentang arsitektur. "Dari sisi arsitektur ada pelajaran bagaimana melakukan konservasi kota tua," katanya. Ia berharap revitalisasi kota tua di Surabaya tidak hanya di kawasan tunjungan. Menurutnya, area lainnnya yang perlu direvitalisasi adalah kawasan Jembatan Surabaya Plaza (JMP). Vincensius Awey mengatakan, sekitar 200 meter di sekitar JMP terdapat bangunan yang berdiri sejak abad 18, 19 hingga 20-an. "200 meter persegi di depan JMP ada bangunan abad 20, 19 dan 18,"katanya. Awey mengatakan untuk merevitalsiasi kawasan tersebut, pemerintah kota menyiapkan anggaran untuk pengadaan Penerangan Jalan Umum (PJU) abad 19, kemudian jalan aspal yang ada saat ini dirubah menjadi paving abad 20 dan penataan cahaya di gedung. "Jika tiga hal itu dimainkan, ada atmosfer yang membedakan kota tua di Surabaya dengan di luar Surabaya," ujarnya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015