Oleh Panca Hari Prabowo Jakarta (Antara) - Presiden Joko Widodo meminta peningkatan koordinasi dalam upaya pencegahan pencurian dan penyelundupan ikan di perairan nasional. "Targetnya setiap kapal ilegal yang masuk ke Indonesia kita tindak, Presiden sudah minta semua pihak solid," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Selasa, usai rapat terbatas membahas penanganan pencurian ikan. Lebih lanjut Susi mengatakan pada kelanjutan penanganan pencurian ikan, akan dibentuk gugus tugas penegakan hukum sehingga bisa lebih terkoordinasi. Sementara itu Menko Polhukam Tedjo Edhi Purdijatno mengatakan pihaknya meminta kepada Presiden untuk menugaskan Badan Keamanan Laut (Bakamla) yang melakukan fungsi koordinasi. "Saya meminta kepada bapak Presiden tadi akan diserahkan kepada Bakamla. Jadi semua harus ikut operasi Bakamla," ujar Tedjo. Dengan adanya koordinasi yang jelas maka setiap langkah yang dilakukan dalam upaya penanganan pencurian ikan dan penyelundupan ikan dapat dilakukan secara terpadu. "Terpadu begini, jadi operasi jelas, waktunya jelas, kemudian komando jelas termasuk dalam penegakan hukum, ya. Jangan sampai kapal ini sampai pengadilan tak ada pengawasan. Tetapi selain 'illegal fishing', kita tegakkan juga legal 'fishing', artinya kapal itu ada surat izinnya ada, ini harus kita benahi juga. Kalau tak ada izinnya dan jelas melanggar, tak ada alasan lain pengadilan disita negara, dimusnahkan, akan kita tenggelamkan," tegasnya. Tedjo mengatakan dalam beberapa waktu mendatang pembahasa mengenai langkah terpadu akan dilakukan dengan semua pihak, baik Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kepolisian, Bea Cukai, Pengadilan, Kejaksaan dan TNI Angkatan Laut. Sebelumnya saat membuka rapat terbatas, Presiden Joko Widodo menegaskan sejumlah hal terkait sektor perikanan. "Akan kita bahas pada hari ini masalah 'illegal fishing', kita lihat telah dicapai dari sisi penegakan hukum sebuah kerja yang sangat bagus dan ini dilanjutkan," kata Presiden, saat membuka rapat.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015