Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, mewaspadai air laut pasang, yang bisa mengakibatkan perjalanan air banjir luapan Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, melambat. "Saat ini air laut di muara sedang pasang, karena bulan purnama, sehingga perjalanan air Bengawan Solo melambat," kata Kasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Sabtu. Ia menyebutkan kondisi air laut pasang itu terjadi di muara Gresik, yang menjadi alur utama Bengawan Solo, juga di sudetan Plangwot-Sedayu Lawas, ke Laut Jawa di Lamongan. "Sudetan Plangwot-Sedayu Lawas, berfungsi normal bisa mengalirkan air banjir Bengawan Solo, sebab semua pintu sudah dibuka," jelas dia. Lebih lanjut ia menjelaskan banjir luapan Bengawan Solo di hilir, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, akan cenderung bertahan lama, bahkan membesar kalau ada tambahan air dari hulu, Jawa Tengah. "Kalau saja hari ini ada tambahan air hujan dari hulu juga hujan lokal dengan cepat akan menambah debit Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur," katanya, menegaskan. Oleh karena itu, ia meminta daerah yang dilalui sungai terpanjang di Jawa di hilir, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, meningkatkan kewaspadaan. "Kami meminta petugas penanggulangan bencana di hilir Jawa Timur, meningkatkan kewaspadaan, sebab ada kencenderungan air Bengawan Solo masih terus merangkak naik," paparnya. Data di UPT Bengawan Solo, ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro, mencapai 14,57 meter (siaga II), Sabtu pukul 17.00 WIB. Sedangkan di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari Kota Bojonegoro, mencapai 28,00 meter. Dalam waktu bersamaan, ketinggian air di Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, Lamongan, masing-masing 7,57 meter (siaga II), 5,34 meter (siaga II), 3,95 meter (siaga I) dan 1,77 meter (siaga I). "Air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur masih merangkak naik, tapi di Ngawi, saat ini sudah mulai turun menjadi 8,10 meter, yang sebelumnya sempat mencapai 8,20 meter, siang tadi," tuturnya. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bojonegoro Andik Sudjarwo, menjelaskan luapan Bengawan Solo di daerahnya mulai menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Trucuk, Dander, Kota, juga Kanor. "Tapi genangan air banjir belum parah. Masih sebatas menggenangi pekarangan warga dan persawahan," ucapnya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015