Kediri (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Sektor Papar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menangani kasus sekeluarga terdiri tiga orang diduga bunuh diri, dengan membawa para korban yang jasadnya mulai membusuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhayangkara, Kediri, untuk dilakukan "visum et repertum".
"Kami masih tangani kejadian ini. Saat ini, semua korban sudah kami bawa ke rumah sakit," kata Kepala Polsek Papar AKP Kamsudi di Kediri, Jumat malam.
Ia mengatakan, korban ditemukan oleh tetangga yang mengaku curiga dengan kondisi rumah korban, Jumat malam, sekitar pukul 19.00 WIB. Sudah ada dua hari lampu di rumah korban, Dusun Morangan, Desa Minggiran, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, itu padam, baik siang ataupun malam. Tetangga juga bertambah curiga, tercium bau busuk.
Setelah dicek, ternyata bau busuk itu berasal dari rumah korban. Warga juga langsung melaporkan temuan itu ke kantor polisi dan tidak berapa lama petugas datang dan mereka juga langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.
Kapolsek mengatakan, menemukan tiga orang di dalam rumah itu sudah dalam keadaan meninggal dunia. Mereka adalah Yudi Santoso (ayah), Fajar Retno (ibu), serta Ola, anak perempuan, yang masih berusia tujuh tahun.
Selain menemukan satu keluarga itu, polisi juga menemukan beberapa barang, seperti gelas, cangkir. Dugaan sementara, mereka bunuh diri sekeluarga dengan meminum racun. Dari pemeriksaan awal, di tubuh korban tidak ditemukan luka bekas senjata tajam. Namun, petugas tidak menemukan sisa racun ataupun bungkus racun yang digunakan untuk bunuh diri itu.
Di lokasi kejadian, polisi juga menemukan surat wasiat. Inti dari surat wasiat itu adalah pamitan dan meminta agar mereka dikuburkan dalam satu liang lahat. Selain itu, isi dari surat itu juga petunjuk tentang uang yang bisa dimanfaatkan untuk memakamkan mereka. Selain itu, isi dari surat itu juga menerangkan tentang penyebab kejadian itu, karena masalah pekerjaan.
"Dugaan sementara karena masalah pekerjaan," katanya.
Saat ini, ketiga jenazah masih berada di RS Bhayangkara, Kediri, untuk dilakukan "visum et repertum". Keluarga juga belum diizinkan membawa jenazah, sebab masih dalam pemeriksaan petugas.
Sementara itu, rumah korban juga masih dipadati oleh warga. Mereka penasaran dengan kejadian tersebut. Rumah korban juga masih diberi garis polisi, demi mencegah mereka yang tidak berkepentingan masuk ke dalam rumah tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015