Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, menyusun buku sejarah potensi kebudayaan baik benda maupun non- benda, sebagai usaha mencatat perjalanan sejarah kebudayaan di daerah setempat, sejak prasejarah sampai budaya baru.
"Penyusunan sejarah kebudayaan Bojonegoro dilakukan tim, dengan cara menggali langsung dari masyarakat, sejak 27 Februari lalu," kata Kepala Bidang Pengembangan dan Pelestarian Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Suyanto, di Bojonegoro, Kamis.
Dengan demikian, menurut dia, materi buku sejarah kebudayaan yang akan disusun ini, belum pernah tercatat di dalam buku sejarah yang sudah ada.
Ia mencontohkan, Palagan Temayang, yang mengambarkan pertempuran Tentara Republik melawan penjajah Belanda, di Kecamatan Temayang dan sekitarnya, juga belum tercatat di dalam sejarah.
"Tapi tanda Palagan Temayang ada, sehingga perlu masuk dalam buku sejarah kebudayaan," jelas dia.
Selain itu, lanjut dia, adanya penemuan fosil purbakala di sejumlah lokasi di daerahnya, termasuk fosil ikan paus purba di Kecamatan Temayang, juga belum masuk dalam sejarah.
"Seperti berkembangnya batik Jonegoroan, juga masuk sebagai materi, karena merupakan karya budaya baru,"tuturnya. "Lainnya masih banyak, seperti Wayang Thengul, juga tarinya," tambahnya.
Penyuluh Budaya Disbudpar Bojonegoro Novi BMW, menambahkan buku sejarah kebudayaan tersebut akan berisi tiga materi pokok yaitu cagar budaya, nilai budaya dan sejarah karya budaya.
"Batik Jonegoro, misalnya, masuk sejarah karya budaya," ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan tim penyusunan sejarah kebudayaan diketuai Qohar Machmudi, dibantu dengan sejumlah ahli sejarah di daerahnya, juga akademisi dan peneliti dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta Sukari.
"Target kpenyusunan buku sejarah kebudayaan ini Oktober sudah selesai, tapi sebelumnya akan dimantangkan melalui seminar," katanya, menegaskan.
Sesuai rencana, lanjut Suyanto, buku sejarah kebudayaan akan digandakan, untuk selanjutnya didistribusikan ke perpustakaan umum milik pemkab dan lembaga pendidikan yang ada.
"Adanya buku sejarah kebudayaan ini bisa dimanfaatkan para pelajar untuk mengetahui sejarah kebudayaan Bojonegoro," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015