Malang (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, terus berupaya mengembalikan udara sejuk kota itu dengan berbagai cara, salah satunya dengan memperbanyak taman kota dan ruang terbuka hijau (RTH) di wilayah itu. Wali Kota Malang, Moch Anton, Kamis mengakui kondisi udara di kota itu sudah jauh berubah dibanding beberapa tahun lalu. Berubahnya suhu udara tersebut akibat kepadatan penuduk terus meningkat dan adanya pengalihan fungsi RTH serta berkurangnya pepohonan karena digantikan "pohon beton". "Kami akan terus mengupayakan udara di Kota Malang ini kembali sejuk, meskipun tidak seperti belasan tahun silam, paling tidak bisa mengurangi udara 'gerah' hingga beberapa persen. Kami juga bersyukur karena ada perusahaan yang peduli akan program Pemkot Malang terkait penambahan area taman kota dan RTH ini melalui CSR-nya," ujarnya. Selain terus berupaya mengembalikan sejuknya udara Kota Malang, kata Anton, pemkot juga terus berupaya menuju KOta Hijau dan Kota Cerdas dengan menambah jumlah taman-taman kota fungsional, termasuk berfungsi secara ekologis maupun sosial. Sejumlah taman yang dibangun Pemkot malang dalam beberapa tahun terakhir ini di antaranya adalah Taman Trunojoyo yang dilengkapi dengan patung singa ukuran raksasa dan perpustakaan, Taman Malabar yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas permainan anak-anak dan keluarga serta Taman Merjosari yang juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti area bermain, jogging track, jaringan internet (wifi) serta gazebo untuk beristirahat pengunjung dan pujasera. Selain itu, Kota Malang juga memiliki Taman Kunang-kunang di Jalan jakarta yang dibangun PT Bentoel melalui dana CSR-nya sebesar Rp2 miliar. Taman tersebut menonjolkan permainan lampu yang mengadopsi sebuah taman di Malaysia. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang, Erik S Santoso, mengatakan selain dari dana APBD Kota Malang, pembangunan taman tersebut juga dibantu PT Bentoel Malang sebesar Rp2 miliar. "Pembangunan Taman Kunang-kunang ini juga dilengkapi dengan RTH, kalau sebelumnya RTH hanya sebagai titik ekologis, sekarang bisa dioptimalkan menjadi sarana berinteraksi sosial," kata Erik. Ia mengemukakan dalam membangun Taman Kunang-kunang ini, pohon tidak dikurangi, justru akan ditambah. Penambahan pohon Ini, termasuk di taman-taman lainnya sebagai bentuk komitmen Kota Malang untuk membangun kota hijau. "Selain menambah jumlah pohon, Taman Kunang-kunang ini juga dilengkapi 75 biopori dan dua sumur resapan karena tujuannya, selain mempercantik wajah kota, juga sebagai bagian untuk mendidik masyarakat agar peduli dengan lingkungan," ujarnya. Selain memperbanyak taman kota dan menambah RTH, Pemkot Malang juga berupaya mengendalikan pengalihan fungsi lahan serta mewajibkan setiap pengembang membuat sumur resapan di setiap rumah yang dibangun. Hanya saja, imbauan tersebut belum banyak ditaati oleh pengembang. (*) .

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015