Surabaya (Antara Jatim) - Manajemen Sheraton Surabaya Hotel and Towers memadamkan listrik selama satu jam untuk mendukung kampanye global Earth Hour yang dilaksanakan setiap tanggal 28 Maret sebagai bentuk kepedulian lingkungan pengurangan dampak perubahan iklim. "Pada Earth Hour 2015, kami mematikan seluruh lampu di hotel ini antara pukul 20.30 WIB hingga 21.30 WIB," kata General Manager Sheraton Surabaya Hotel & Towers, Christopher Moore, di Surabaya, Sabtu. Menurut dia, Earth Hour adalah pergerakan terbesar untuk Bumi dalam sejarah manusia di mana dilakukan di 7.000 kota, 162 negara dan wilayah. Jika dikalkulasi secara digital mencapai 200 juta orang berpartisipasi. "Pada tahun ini, dengan menggunakan tagline secara global Use YourPower to Change Climate Change, Earth Hour lebih memperkuat fokus pada tantangan lingkungan yang paling besar di seluruh dunia," ujarnya. Dengan pemahaman tersebut, jelas dia, pelaku bisnis tersebut mengaktifkan berbagai langkah hemat energi selama Earth Hour. Seperti memadamkan lampu yang tidak terpakai di bagian luar hotel dan area publik, mengajak para tamu untuk ikut mematikan lampu kamar dan bergabung dalam perayaan di area lobi. "Selain itu, mereka bisa menggunakan lilin dan lampu portable hemat energi untuk penerangan selama satu jam," katanya. Di samping itu, tambah dia, sebagai rangkaian peringatan Earth Hour pihaknya bekerja sama dengan komunitas peduli anak jalanan di Surabaya, Sanggar Alang-Alang. Kelompok itu dipilih karena mampu menciptakan centerpiece untuk acara Earth Hour yang diletakkan di lobby seminggu sebelum perayaan Earth Hour berlangsung. "Pada peringatan itu, para tamu juga dapat menikmati berbagai menu yang kami siapkan," katanya. Ia mencontohkan, berbagai hidangan di Kafe Bromo, Lung Yuan, Kawi Lounge dan La Patisserie dapat dinikmati dengan membayar sebesar 50 persen dari harga normal selama pukul 20.30 WIB hingga pukul 21.30 WIB. Ia optimistis, makan malam dengan diterangi cahaya lilin dapat menjadi salah satu pengalaman yang tidak terlupakan bagi para tamu. "Tahun lalu, Earth Hour memulai tahap yang paling menarik dari evolusi untuk pengumpulan masa dan sumber daya untuk Bumi dengan merilis Earth Hour Blue," katanya. Bahkan, lanjut dia, sebagai tambahan maka bangunan unik dan ciri khas dari setiap negara di kawasan Asia Pasifik hingga Eropa dan Afrika ke Amerika juga ikut memadamkan lampunya. Orang di seluruh dunia dari seluruh lapisan masyarakat berkumpul di perayaan tersebut. "Upaya ini adalah suatu kehormatan bagi kami untuk mendukung gerakan yang kuat dengan sebuah langkah sederhana. Pada tahun 2014, hampir 600 hotel berpartisipasi dalam program Earth Hour dengan berbagai cara yang unik," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015