Pamekasan (Antara Jatim) - Warga Desa Bujur Timur,, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menemukan potensi gas alam saat mengebor sumur di pekarangan Abd Syukur (43) untuk kebutuhan air bersih. "Saya bersama anggota meninjau secara langsung ke lokasi sumur yang dibor dan keluar gas itu," kata Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Arm Mawardi kepada Antara, Sabtu pagi. Menurut dandim, lokasi semburan gas itu berada di Dusun Baban, Desa Bujur Timur, Kecamatan Batumarmar, di pekarangan rumah warga setempat. Ia menuturkan, jika lubang sumur itu disulut menggunakan korek api, maka akan terbakar dengan semburan api setinggi sekitar 1 meter lebih. Sumur bor milik Abd Syukur itu mulai digali pada 9 Maret 2015 dan lokasi pengeboran terletak sekitar 5 meter disamping rumahnya. Sesuai dengan perkiraan, sumber air di perut bumi di lokasi yang dibor itu, akan ditemukan pada kedalaman sekitar 105 meter. Pada Rabu 25 Maret 2015 kedalaman sumur mencapai 105 meter, sesuai dengan perkiraan awal, namun belum ada tanda-tanda adanya sumber mata air, sehingga penggalian dilanjutkan lagi hingga kedalaman 115 meter. "Pada kedalaman 115 meter itu, ada sumber air," kata Dandim Mawardi menjelaskan. Namun air yang menyembur itu berbau menyengat seperti mengandung gas. Sehari setelah air menyembur itu, pekerja sumur mencoba menyalakan korek api, ternyata lubang sumur yang dibor itu terbakar dengan ketinggian api mencapai 1 meter lebih. Karena khawatir kobaran api semakin besar, apalagi jaraknya hanya 5 meter dari rumah, maka Abd Syukur memutuskan lubang bekas bor itu ditutup dengan menggunakan kain basah, sehingga api menjadi padam. Kandungan gas pada sumur bor milik Abd Syukur itu, sempat membuat panik warga sekitar, karena mereka khawatir akan terjadi seperti di Sidoarjo Jawa Timur. Namun menurut Dandim pihak Babinsa telah menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat di desa itu untuk tidak panik, karena kandungan gasnya kecil. Hal itu terbukti, api bisa dipadamkan hanya dengan disumbat dengan kain basah. Rencana sumur tersebut tetap akan digunakan oleh keluarga Abd Syukur sambil menunggu kadar gasnya hilang. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015