Tulungagung (Antara Jatim) - Terduga anggota gerakan radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berinisial RS (40), pernah mengeyam pelatihan jihad di negara Suriah, sebelum akhirnya kembali ke tanah air melakukan perekrutan anggota baru di Indonesia.      "Seberapa jauh keterlibatannya, masih kami dalami. Tapi dia memang pernah beberapa lama (mendapat pendidikan dan pelatihan) di Suriah dan terkait ISIS," kata Kapolres Tulungagung, AKBP Bastoni Purnama di Tulungagung, Jumat.      Keberangkatan RS di salah satu negara Timur Tengah yang sedang dilanda konflik domestik dan menjadi basis gerakan radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tersebut juga diketahui sejumlah tetanggnya.      Hanya, seperti diungkapkan Ketua RT 04/RW 04 Desa Mangunsari, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, Abdul Haris, RS saat itu hanya berpamitan bekerja di Malaysia.      "Baru sekitar dua bulan lalu dia pulang. RS juga pernah ke Suriah dan di sana bergabung dengan ISIS," kata Haris menyitir keterangan yang dia peroleh dari salah satu anggota Densus saat menjadi saksi penggeledahan rumah RS di gang Masjid Al-Asyyifa, Desa Mangunsari, Tulungagung.      Menurut informasi sumber intelijen, RS yang memiliki nama lain Abu Bilal alias Ewok baru beberapa bulan pulang dari Suriah.      Di negara yang menjadi basis gerakan radikal Negara Islam Irak dan Suriah itu RS diyakini menjalani serangkaian pelatihan kader jihad serta pembekalan mengenai negara kekhalifahan yang diusung ISIS.      Di Suriah, RS alias Abu Bilal menjalani pendidikan di sebuah kota bernama Gazyantab, Suriah, bersama kelompok ekstrimis lain dari Indonesia bernama Zamzam.      RS sendiri diidentifikasi tim Densus 88 Antiteror sebagai bekas anggota Jamaah Islamiyah yang di Indonesia berpusat di Ngruki, Solo.      RS ditangkap tim Densus 88 Antiteror pada Jumat pagi, sekitar pukul 09.00 WIB, di jalan tak jauh dari kediamannya di Desa Mangunsari, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung.      Menurut Bastoni, penangkapan terduga ISIS berinsial RS ini merupakan hasil pengembangan dari penggerebekan serupa di Malang.      Dalam operasi penggeledahan tersebut, tim densus menyita sejumlah barang bukti milik RS yang diindikasi berkaitan dengan faham jihad serta gerakan Islam radikal ISIS.        Operasi penggeledahan dilakukan hanya selang beberapa jam setelah penangkapan RS oleh tim Densus 88 Antiteror di tepi jalan raya, tak jauh dari kediaman terduga anggota ISIS tersebut. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015