Bojonegoro (Antara Jatim) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasnada) Kabupaten Bojonegoro menyatakan batik motif Jonegoroan paling diminati konsumen dibandingkan dengan cendera mata lainnya, dengan jumlah penjualan bisa mencapai 350 potong per bulan.
"Konsumen yang datang di stan dekranasda kebanyakan lebih memilih membeli batik motif Jonegoroan, dibandingkan dengan cendera mata lainnya, seperti cindera mata kayu jati," kata seorang petugas Dekranasda Bojonegoro Ria Lestari di Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu.
Ia menjelaskan penjualan batik motif Jonegoroan meningkat, apabila di daerahnya kedatangan tamu dari luar daerah.
"Tamu pemkab yang datang berombongan dari luar daerah pasti menyempatkan datang ke dekranasda untuk membeli cendera mata batik Jonegoroan," ujar dia.
Selain itu, lanjut dia, tingkat penjualan batik motif Jonegoroan meningkat, ketika menjelang Hari Raya Idul Fitri.
"Kalau menjelang Hari Raya Idul Fitri penjualan batik Jonegoroan juga meningkat bisa mencapai 350 potong/bulan. Tapi kalau hari-hari biasa tingkat penjualannya sekitar 200 potong/bulan," paparnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan konsumen batik motif Jonegoroan, juga datang dari lembaga pendidikan untuk seragam siswa, juga konsumen dari luar kota yang kebetulan melintas di Bojonegoro.
"Kebanyakan konsumen membeli batik motif Jonegoroan, untuk dimanfaatkan sendiri, selain untuk diberikan kepada keluarganya," tuturnya.
Menurut dia, motif batik Jonegoroan yang banyak diminati konsumen yaitu motif "Sekar Jati Gandawangi", Kahyangan Api, selain motif batik lainnya.
"Di stan ini ada 14 motif batik Jonegoroan," ucapnya.
Sesuai data, lanjutnya, sebanyak 15 perajin batik Jonegoroan, mulai kain, baju, yang mengisi stan dekranasda, milik pemkab. "Kami juga menunjukkan alamat perajin kalau memang konsumen ingin membeli dalam jumlah banyak," ucapnya.
Di stan setempat, harga kain batik Jonegoroan mulai Rp65 ribu/potong, sampai Rp60 ribu/potong. Untuk baju batik baik laki-laki maupun perempuan harganya mulai Rp100 ribu sampai Rp200 ribu/potong.
"Harga batik Jonegoroan tertinggi Rp600 ribu/potong, karena pewarnaannya memanfaatkan warna alam tumbuh-tumbuhan," jelasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015