Madiun (Antara Jatim) - Komando Resor Militer 081/Dhirotsaha Jaya (Korem 081/DSJ) melakukan pembinaan ketahanan pangan untuk menyinergikan penyaluran benih dan pupuk bersubsidi dalam mewujudkan program swasembada pangan yang dicanangkan oleh pemerintah. Pembinaan dilakukan pada Senin (16/3) di Aula Makorem setempat yang dihadiri oleh 10 Kepala Dinas Pertanian dari pemerintah daerah yang ada di wilayah hukumnya, Kapolres, dan Komandan Kodim se-Bakorwil Madiun, Bulog, serta perwakilan produsen pupuk nasional, PT Petrokimia Gresik . Komandan Korem 081/DSJ Madiun, Kolonel Czi M. Reza Utama, mengatakan, kegiatan yang digagas TNI tersebut bukan untuk mengambil alih tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Dinas Pertanian, namun bertujuan untuk menyukseskan program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden RI, Joko Widodo. Karena itu, TNI berperan melakukan pendampingan dan pembinaan, terlebih beberapa waktu lalu muncul isu kelangkaan dan mahalnya pupuk bersubsidi yang menjadi masalah penting dalam ketahanan pangan. "Untuk mewujudkan swasembada pangan tentunya banyak permasalahan di lapangan, dari hulu sampai hilir. Jadi semua punya peran. Kami ingin ikut berperan dalam mewujudkan swasembada pangan tiga tahun kedepan," ujar Danrem 081/DSJ Madiun, Kolonel Czi M. Reza Utama, kepada wartawan. Ia menilai, salah satu hal yang sangat penting dalam peningkatan produktivitas adalah ketersediaan pupuk. Oleh karena itu, kebutuhan pupuk harus berdasarkan data riil yang disusun secara berkelompok dalam bentuk Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Untuk itu, pemerintah diminta terus mendorong penggunaan pupuk yang efisien melalui berbagai kebijakan meliputi aspek teknis, penyediaan, distribusi, maupun harga melalui subsidi. Namun demikian, berbagai kebijakan tersebut belum mampu menjamin ketersediaan pupuk yang memadai. Karena iti, perlu dilakukan perbaikan mulai dari sistem subsidi, penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET), distribusi, dan pengawasan pupuk, baik dalam aspek regulasi, aspek manajemen, sampai pada aspek teknis di lapangan. Sementara, perwakilan penjualan wilayah 1 produsen PT Petrokimia Gresik, Ahmad Solikun, mengungkapkan, untuk melakukan pegawasan penyaluran pupuk bersubsidi di kios pengecer, PT Petrokimia sudah melakukan koordinasi dengan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) guna melakukan pengawasan. "Sekaligus pemantauan penyaluran oleh sales supervisor dan asisten. Saya menjamin, stok pupuk di wilayah Madiun dan sekitarnya aman hingga akhir April mendatang," kata Ahmad Solikun. Ia menambahkan, stok pupuk bersubsidi di wilayah Madiun dan Ponorogo saat ini lebih dari 2.000 ton. Rinciannya pupuk jenis Ponska lebih dari 1.000 ton, ZA sekitar 500 ton, SP sekitar 300 ton, dan pupuk jenis organik sekitar 500 ton. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015