Tulungagung (Antara Jatim) - Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi mengunjungi kampus IAIN Tulungagung, Sabtu dan mengkampanyekan program kampus bersih narkoba di hadapan ratusan civitas akademika dan lintas tokoh agama serta tokoh masyarakat setempat.      Koresponden Antara di Tulungagung melaporkan, kedatangan mantan Ketua GP Ansor Jatim ini mendapat sambutan hangat ratusan mahasiswa, dosen serta sejumlah perwakilan masyarakat.      Begitu tiba di kampus IAIN Tulungagung sekitar pukul 16.00 WIB, Nahrawi langsung disambut seluruh unsur pimpinan kampus setempat sebelum kemudian diberi kesempatan menjadi pembicara dalam forum dialog khusus yang telah dipersiapkan.      "Saya kesini karena saya ingin semua perguruan tinggi di Indonesia bersih dari narkoba," seru Nahrawi dalam pembukaan pidatonya.      Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menjelaskan, program bersih dari narkoba selama ini rutin mereka galakkan di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga.      Tidak hanya sekali, lanjut dia, hampir setiap bulan diadakan tes urine bagi seluruh pejabatnya.       Dari hasil tes itu, Nahrawi mengatakan diketahui ada salah satu pejabat di lingkungan kementriannya yang positif menggunakan narkoba.       "Di kementerian sudah kami galakkan sekarang giliran di kampus bersih dari narkoba," ujarnya.     Para pengedar dan bandar kakap narkoba dinilai Menpora justru telah merusak generasi muda tanah air yang tengah dihadapkan pada tantangan jaman yang makin kompleks.       Karena itu, kata dia, kalangan kampus, mahasiswa dan pemuda harus ikut bersama-sama memerangi narkoba dan mendukung hukuman maksimal bagi para pelaku kejahatan kemanusiaan tersebut.      Mantan Sekjen PKB ini juga meyatakan dukungan penuh terhadap keputusan Presiden Joko Widodo yang menolak grasi para gembong dan pengedar narkoba.       Menurutnya langkah yang diambil Presiden sudah sangat tepat karena bahaya narkoba yang dapat membunuh ratusan hingga ribuan masyarakat.       "Harus diingat bahaya narkoba yang bisa saja membunuh banyak masyarakat untuk itu kampus harus bersih dari narkoba," tuturnya.      Lanjut dia, keputusan presiden yang tetap melaksanakan hukuman mati bagi gembong narkoba mendapat banyak tanggapan dari negara asing.       Bahkan negara tetangga Australia sempat tawarkan penukaran tahanan untuk membebaskan dua warganya dari hukuman mati.       Imam Nahrowi sendiri sangat menyayangkan hal ini.       Menurutnya negara lain harus menghargai semua proses hukum di Indonesia.       "Intervensi yang dilakukan oleh negara lain menunjukkan mereka kurang menghargai hukum Indonesia," terangnya.      Dalam silaturrahmi ke IAIN Tulungagung ini, Imam Nahrowi juga memberikan apresiasi bagi masyarakat Tulungagung, yang mendukung program kampus bersih dari narkoba.       "Kami harapkan semua pihak bisa bersinergi sehingga kampus bersih dari narkoba," ujarnya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015