Oleh Syaiful Hakim
Jakarta (Antara) - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) memperketat pengiriman TKI ke Timur Tengah guna menghindari kemungkinan jaringan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merekut calon TKI sebagai anggotanya.
"Kami perketat dari segi teknis, dan juga kami bekali wawasan kebangsaan saat mereka dalam masa pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) dan "welcoming program" di negara penempatan," kata Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, di Jakarta, Sabtu.
Menurut Nusron, dengan pembekalan nilai kebangsaan maka semakin mengentalkan nasionalisme dalam diri calon TKI, sehingga ke-Indonesia-an dan keislaman mereka tidak akan goyah dengan ISIS.
Nusron menjelaskan saat ini pengiriman TKI ke Negara di Timur Tengah hanya untuk sektor formal, karena untuk sektor informal sudah ditutup.
Dengan adanya masa PAP dan 'welcoming' program, sebenarnya sangat kecil peluang mereka akan menjadi korban rekrutmen ISIS. Apalagi, setiap pengajuan izin kerja ke luar negeri juga harus ada kontrak dari perusahaan negara penempatan.
"Kontrak itu harus disetujui atau di-endorsement oleh perwakilan kita di luar negeri (Kedutaan dan KJRI. Kalau yang minta itu agency tidak dikenal kami harus curiga. Ini bentuk kehati-hatian kita," tambah Nusron. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015