Trenggalek (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur maupun Pusat diharapkan segera mengucurkan anggaran untuk pembangunan kembali Jembatan Nglongsor di Kabupaten Trenggalek yang terputus total akibat terjangan banjir yang melalui aliran sungai di bawahnya. "Pemerintah harus segera membantu perbaikan jembatan ini, mengingat fungsinya (infrastruktur) yang sangat vital bagi arus perekonomian daerah," kata Bupati Trenggalek Mulyadi WR, saat meninjau langsung kondisi jembatan Nglongsor yang patah, Kamis. Mulyadi mengakui, putusnya Jembatan Nglongsor menjadi "pukulan telak" bagi perekonomian Trenggalek. Sebab, kata dia, jembatan penghubung yang berada di jalur Trenggalek-Ponorogo itu menjadi akses utama mobilitas masyarakat dari/keluar daerah tersebut. Sebagai bagian dari jalan provinsi, jalur ini menjadi infrastruktur utama pergerakan mayoritas kendaraan umum, angkutan, maupun mobilitas masyarakat dari pusat kota menuju berbagai pelosok daerah, termasuk menuju Kabupaten Ponorogo dan Pacitan. "Sekali lagi pada Pak Gubernur, kami sangat berharap pemprov segera memprioritaskan pembangunan jembatan ini," tandasnya. Jembatan Nglongsor terletak di sebelah barat Kota Trenggalek. Badan jembatan yang dibuat sekitar 1963 ini anjlok dan mengalami patah pada tiga bagian permukaan pada Kamis dini hari, sekitar pukul 02.15 WIB. Jembatan Nglongsor yang ambles dan menyebabkan jalur Trenggalek-Ponorogo harus dialihkan ke jalan alternatif melalui Kecamatan Karangan itu memiliki panjang total sekitar 50 meter, lebar 7,5 meter, dan ketinggian dari dasar sungai sekitar 8 meter. Jembatan tua yang masih menggunakan konstruksi zaman Belanda ini memiliki sedikitnya empat pilar penyangga yang terbuat dari tumpukan batu andesit dan adonan semen, sehingga membentuk semacam kubus-kubus tanpa rangkaian/anyaman besi. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Warga bersama jajaran kepolisian dan TNI setempat segera mengalihkan arus lalu lintas begitu mendapat laporan patahnya badan jembatan saat banjir bandang di aliran sungai terjadi.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015