Jember (Antara Jatim) - Tim Kepolisian Daerah Jawa Timur membantu penyelidikan Kepolisian Resor Jember dalam mengungkap tewasnya satu keluarga di Dusun Krajan Barat, Desa Candijati, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember. "Tim Laboratorium Forensik Polda Jatim turun ke Jember untuk melakukan otopsi tiga jenazah di Instalasi Kamar Mayat Rumah Sakit Daerah dr Soebandi Jember," kata Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif, Rabu. Satu keluarga yakni Wasis (48), istrinya Saibah (42) dan anaknya bernama Ratih (9) warga Dusun Krajan Barat, Desa Candijati, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, ditemukan tewas dan dalam kondisi membusuk di rumahnya, Selasa (10/3). Menurut dia, Polres Jember menunggu hasil otopsi yang dilakukan Tim Forensik Polda Jatim dan belum bisa dipastikan kapan hasil otopsi tersebut keluar dan disampaikan kepada media. "Kami juga mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya makanan di meja dan muntahan yang ada di baju Saibah juga diperiksa untuk mengetahui penyebab meninggalnya korban Wasis sekeluarga," tuturnya. Dalam penyelidikan awal, lanjut dia, ditemukan fakta tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban dan tidak adanya kerusakan baik yang terdapat pada pintu rumah, maupun barang-barang yang ada di dalam rumah korban. "Hingga kini masih belum bisa disimpulkan penyebab meninggalnya ketiga korban yang merupakan satu keluarga di Desa Candijati tersebut karena hasil laboratorium belum juga turun," ucap mantan Kapolres Bondowoso itu. Sementara paman korban, Siswantono mengatakan pihak RSD dr Soebandi Jember mengizinkan pihak keluarga untuk membawa pulang ketiga jenazah itu untuk dimakamkan. "Kami sudah menyiapkan makam untuk ketiga jenazah itu dan setelah proses otopsi selesai, pihak keluarga langsung membawa jenazah ke rumah duka untuk segera dimakamkan," tuturnya. Ia mengaku masih terkejut dengan meninggalnya keluarga keponakannya itu dalam kondisi yang tidak wajar karena keluarga Wasis memang dikenal tertutup. "Wasis orang biasa, baik dengan tetangga dan sepertinya tidak memiliki masalah, sehingga kami masih kaget dengan kejadian ini," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015