Jakarta (Antara) - Jessie J menutup penampilannya pada Java Jazz Festival 2015 dengan lagu yang dinyanyikannya bersama Ariana Grande dan Nicki Minaj, "Bang Bang". Jessie J mengenakan kaos model crop-tie lengan panjang berwarna dasar putih dengan warna hitam pada kedua lengannya yang juga bertuliskan "Bang Bang" di bagian dada. Penyanyi bernama asli Jessica Ellen Cornish ini sebelumnya mengenakan kaos hitam panjang dengan tulisan "Jakarta" di dadanya. Sepanjang pertunjukan, penyanyi sekaligus penulis lagu itu tampil memukau dengan membawakan lagu-lagu hitsnya seperti "Who You Are", "Sweet Talk" dan "Masterpiece". Ia juga membawakan tembang andalannya "Tag Price" yang ia bawakan dengan irama reggae pada bait kedua. Tepuk tangan dan sorak sorai penonton mengiringi lagu andalannya ini. Mondo Gascaro Musisi Mondo Gascaro seolah mengajak penonton Jakarta International Java Jazz Festival 2015 bersantai sejenak usai mengunjungi panggung satu ke panggung yang lainnya. Sambil menikmati suara dan permainan keyboard Mondo, penonton duduk-duduk sambil menikmati secangkir kopi atau sekadar menggoyangkan kepala mengikuti irama. Sesekali, mereka merekam penampilan Ramondo Gascaro dengan ponsel atau kamera mereka. "Santai sebentar habis muter-muter," kata Satrio, seorang pengunjung yang menonton di panggung B1, JIExpo Kemayoran, Minggu (8/3). Ia menantikan sang musisi membawakan single "Komorebi". Mondo tampil tanpa banyak bicara malam ini dengan sesekalimenyebutkan lagu-lagu yang dibawakannya. Mondo sempat berduet dengan rekannya Mian Tiara dalam "Aku Cinta Indonesia". Selain lagu-lagu miliknya, ia juga sempat membawakan salah satu nomor milik mendiang Chrisye berjudul "Serasa". Kenang Denny Sakrie Endah N Rhesa, White Shoes and the Couple Company dan Neonomora berkumpul untuk mengenang pengamat musik Denny Sakrie lewat special project "In Memoriam of Denny Sakrie "Bangga Musik Indonesia" dalam gelaran Java Jazz Festival 2015, Minggu malam. Endah N Rhesa duo musisi Indonesia yang beranggotakan Endah Widiastuti (vokal dan gitar) dan Rhesa Aditya (bass) membuka pertunjukan tersebut dengan lagunya "A Thousand Candles Lighted". "Denny sakrie adalah seseorang yang luar biasa bagi kami, menginspirasi, passionate, Dan dia akan selalu menjadi cahaya bagi kami berdua," kata Rhesa. Selanjutnya White Shoes & The Couples Company sebuah band beraliran pop/funk/jazz bergaya 60-an membawakan tembangnya berjudul "Kisah dari Selatan Jakarta". Band yang beranggotakan enam orang tersebut membawakan tiga buah lagu. "Dia selalu open ngasih apa yang dia punya. Banyak orang yang punya pengetahuan luas tapi tidak mau membagikan ilmunya," kata bassist WSATCC. Pertunjukan khusus "Tribute to Denny Sakrie" tersebut ditutup oleh penampilan dari Neonomora dengan lagunya "You one my Love". "Lagu ini mengawali karir saya dan Denny Sakrie salah satu orang yang sangat mendukung saya untuk mengawali karir saya," kata dia. Dalam pertunjukan ini Java Jazz Festival juga memberikan penghargaan kepada pengamat musik tersebut sebagai The Most Supportive Person for Java Jazz Festival. Christina Perri Christina Perri berhasil memukau pengunjung Java Jazz Festival (JJF) 2015, Minggu malam. Penampilan penyanyi asal Amerika Serikat itu terasa hangat karena dia senang "bercerita" di antara lagu-lagu yang dibawakannya. Salah satu curhatan Christina Perri adalah tentang usahanya dalam mengejar impian yang dituangkannya dalam lagu "Burning Gold". "Saya menulis lagu ini saat saya harus pergi jauh dari kampung halaman demi meraih impian. Kadang-kadang, orang mudah menyerah saat menemui hambatan ketika ingin meraih cita-cita, nah lagu ini saya tulis untuk orang-orang yang mengejar mimpi agar jangan menyerah sampai impiannya tercapai," kata Christina. Christina juga menceritakan latar belakang dia menulis lagu "Words". "Lagu ini tentang suatu masa di mana kita bisa sangat jatuh cinta dan bahagia namun pada saat yang sama kita takut menunjukannya karena kita belum bilang kalau kita suka sama orang yang kita suka," katanya. Christina yang tampil serba hitam putih di panggung Simpati Hall JJF malam itu membawakan beberapa lagu sambil memainkan beberapa instrumen mulai dari tamborin, gitar, hingga organ. Christina mengaku sebenarnya dirinya adalah pribadi yang ceria,jika banyak dari lagu-lagunya yang terkesan gelap, dia mengatakan itu merupakan luapan emosinya saat dia dalam keadaan sedih atau kesal. "Gak apa-apa kan saya banyak cerita? Anggap saja kita teman jadi aku bisa cerita semua rahasia ini pada kalian. Kalian tahu, saya sebenarnya orang yang sangat ceria di kehidupan nyata. Tapi saat aku sedang mengalami hari yang buruk saya menulis lagu agar tidak stuck, salah satunya lagu ini, 'Human', yang sebenarnya adalah lagu tentang memaafkan seseorang agar saya bisa melanjutkan hidup," katanya. Penampilan Christina Perri kali ini merupakan yang kedua kali di Jakarta. "Terima kasih Jakarta," kata Christina Perri dalam Bahasa Indonesia yang cukup fasih menutup penampilannya malam itu. Nuansa Tadisi Matajiwa menampilkan suguhan yang sedikit berbeda diantara para penampil yang main di Jakarta International Java Jazz Festival 2015, Minggu malam, Duo yang terdiri dari Anda Perdana (vokal dan gitar) dan Reza Achman (drum) membawakan lagu-lagu mereka seperti "Semesta" dan "Cukup Dalam Hati" yang bernuansa musik tradisi. Ketukan drum dari Reza misalnya, sedikit mengingatkan pada irama-irama khas Jawa Timur. "Saya nggak tahu ini disebutnya apa, tapi, semoga kalian menikmati," kata Reza dari atas panggung di JIExpo Kemayoran, Minggu (8/3). Tampil minimalis hanya dengan gitar akustik dan drum, Matajiwa pandai meramu musik mereka sehingga apa yang mereka mainkan tidak terdengar sepi suara. Mereka juga beberapa kali memanggil pemain suling untuk tampil bersama. Anda dan Reza cukup hati-hati dalam menjaga suasana panggung. Misalnya, usai memainkan beberapa lagu yang menghentak, Anda membawakan "Cukup Dalam Hati" yang terdengar lebih khidmat dengan lirik yang seperti puisi. Selama satu jam penampilan, Matajiwa antara lain memainkan "Cukup Dalam Hati", "Are You Free", dan "Inti". (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015