Jember (Antara Jatim) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon FKIP Universitas Jember, Rabu menggelar aksi pengumpulan koin untuk mengganti sumbangan yang pernah diberikan Pemerintah Australia terhadap korban Tsunami di Aceh yang belakangan diungkit-ungkit. Aksi sebagai bentuk solidaritas mahasiswa Jember terhadap korban bencana tsunami Aceh dan sikap terhadap Pemerintah Australia yang mengungkit-ungkit sumbangan terkait penolakan permintaan pembatalan hukuman mati pengedar narkoba asal negara itu, kata koordinator aksi Rifai. "Pernyataan PM Australia Tony Abbot sangat melecehkan NKRI dengan mengungkit bantuan kemanusiaan untuk korban tsunami karena Indonesia hendak mengeksekusi terpidana narkoba 'Bali Nine'," ucapnya. Penggalangan dana koin untuk Australia itu dilakukan puluhan aktivis PMII Rayon FKIP Universitas Jember selama dua hari yakni Rabu hingga Kamis (26/2). "Seluruh dana yang terkumpul akan diserahkan kepada Rektor Universitas Jember Moh. Hasan untuk diteruskan kepada pemerintah," katanya. Rifai menegaskan mahasiswa Universitas Jember sangat mengapresiasi sikap tegas Pemerintah Indonesia yang menerapkan hukuman mati terhadap bandar narkoba tanpa pandang bulu, sekalipun warga negara asing (WNA). "Saya dukung sikap tegas Presiden Jokowi untuk mengeksekusi mati semua terpidana mati kasus narkoba karena hal tersebut dapat menyebabkan efek jera para WNA yang menjadi bandar narkoba di Indonesia," katanya. Dalam aksi menggalang dukungan dana koin untuk Australia, para aktivis membawa sejumlah kardus yang ditempeli tulisan "NKRI Harga Mati" dan "Koin Untuk Australia".(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015