Situbondo (Antara Jatim) - Pencarian delapan nelayan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, yang hilang akibat perahunya tenggelam hanya menemukan satu korban atas nama Sugianto alias Pak Wasil (40). "Korban ditemukan nelayan dalam kondisi selamat dengan berpegangan pada papan kayu di perairan Manjing, Kecamatan Besuki, tadi sekitar pukul 12.00 WIB," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo Zainul Arifin di Situbondo, Rabu. Kapal Motor Slerek Harmonis yang digunakan 17 nelayan asal Besuki dan Banyuglugur, Situbondo, tenggelam akibat hantaman ombak dan angin kencang di perairan sebelah utara PLTU Paiton, Senin (23/2) malam. Sebanyak tujuh orang diselamatkan nelayan lain pada malam itu dan dua orang diselematkan pada Rabu (24/2) pagi, sementara delapan lainnya hilang. Zainul menjelaskan bahwa korban Pak Wasil kini menjalani perawatan di rumah sakit untuk memulihkan kesehatannya setelah 35 jam lebih terombang ambing di tengah laut. Dari lokasi penemuan korban, lanjutnya, kemungkinan posisi tujuh nelayan lain yang belum ditemukan sudah bergeser ke arah timur dari lokasi tenggelamnya kapal. Karena itu proses pencarian berikutnya juga diarahkan ke arah timur. Sementara itu, untuk pencarian pada Rabu ini dihentikan karena dikhawatirkan berhadapan dengan angin kencang yang bisa mengancam keselamatan tim SAR gabungan. "Kemarin sore sampai tadi malam ada badai yang bisa mengancam keselatan tim. Karena itu pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan besok, Kamis (26/2)," ucap Zainul. Sesuai data BPBD Situbondo, 10 nelayan yang ditemukan selamat adalah; 1. Buyan alias Landri (50) 2. P Lin (45) 3. Juhari (52) nahkoda kapal 4. Yono (31) 5. Sunarso (30) 6. P Son (60) 7. Sumawi (23) 8. Ali (27) 9. Hari (32) 10. Sugianto (Pak Wasil) Sementara tujuh nelayan yang belum ditemukan adalah; 1. Wasid (75) 2. Muslim (38) 3. Ridwan 4. P Raden (30) 5. Junaidi (35) 6. Samawi (23) 7. P Tatik. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015